Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perdana Menteri Australia Minta Ba'asyir Dipastikan Tak Berbahaya Lagi

        Perdana Menteri Australia Minta Ba'asyir Dipastikan Tak Berbahaya Lagi Kredit Foto: Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

        Perdana Menteri Australia, Scott Morrison kembali menyampaikan komentarnya terkait rencana pemerintah Indonesia membebaskan Abu Bakar Ba'asyir.

        Seperti yang dirilis media SBS, Morrison mengatakan, Indonesia harus memastikan Ba'asyir tidak lagi berbahaya bagi keamanan. Ia juga mengaitkan Ba'asyir dengan kasus bom Bali yang menewaskan 200 orang pada 2002, dimana 88 di antaranya warga Australia.

        "Jangan lupakan bahwa bom Bali menyebabkan kematian warga Indonesia juga," ujarnya di Canberra, Senin (21/1/2019).

        Ia berharap, jangan sampai setelah bebas, Ba'asyir mampu kembali menebarkan pengaruhnya. Hal ini, kata Morrison, telah disampaikan kepada pemerintah Indonesia dalam rangka kerja sama pemberantasan terorisme.

        "Kami telah menyampaikan dengan jelas soal perlu adanya kepastian sebagai bagian dari upaya bersama pemberantasan terorisme - kami punya kemitraan kontra-terorisme yang baik dengan Indonesia - bahwa Abu Bakar Ba'asyir tidak akan ada lagi dalam posisi mampu mempengaruhi atau menghasut apa pun," jelasnya.

        Sebelumnya, Ketua Dewan Tim Pengacara Muslim (TPM) Abu Bakar Ba'syir, Mahendradatta, telah menegaskan kliennya tidak terbukti terlibat dalam kasus bom Bali tersebut. Karena itu iamengancam akan menggugat media internasional yang disebutnya memfitnah Ba'asyir.

        "Bahwa ustaz (Ba'asyir) tidak pernah terbukti dalam bom mana pun, dituduh sudah, bukannya belum, didakwaan pun sudah, tapi tidak terbukti,? imbuhnya.

        Rencana pembebasan Ba'asyir sebelumnya diumumkan Yuzril Ihza Mahendra pekan lalu. Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan pembebasan Ba'asyir atas kemanusiaan karena usianya yang sudah lanjut dan alasan kesehatan.

        Sehari setelah pengumuman itu, Morrison menyatakan keberatan pemerintah Australia. Menkomaritim, Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi protes Australia tersebut dengan keras dan menegaskan pembebasan Ba'asyir dilakukan atas dasar kemanusiaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: