Big data dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan berbagai sektor, termasuk transportasi. Bahkan, bila dimanfaatkan dengan baik, teknologi tersebut bisa diimplementasikan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di wilayah ibukota.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, isu kemacetan harus diselesaikan dari akarnya. Analisis big data pada beberapa hal yang berkaitan dengan sektor transportasi dapat menjadi salah satu solusi.
"Permasalahan traffic jam itu harus diselesaikan dari akar masalahnya, harus dilakukan dengan big data. Misal dengan menggunakan CCTV di banyak tempat," ujar Bambang, Selasa (22/1/2019)
Analisis big data dapat menentukan jumlah penduduk komuter yang bergerak di wilayah Jabodetabek setiap harinya. Rutinitas sehari-hari dan tempat yang sering mereka tuju juga akan terekam dalam big data.
Bambang menjelaskan, "Dengan Mobile Positioning Data (MPD), dapat ditemukan rute mana yang paling sering dipilih oleh para komuter setiap harinya."
Selain itu, analisis juga perlu dilakukan untuk menghitung pergerakan pada suatu kota di Indonesia, misalnya Jakarta. Pemangku kepentingan dapat memanfaatkan data dari Google Traffic API untuk mengidentifikasi kota yang dituju menggunakan populasi, kepadatan, dan area metropolitan sebagai pendekatannya.
"Setelah itu, kategorikan persentase transportasi menjadi sepeda motor, mobil, dan transportasi umum," kata Bambang lagi.
Kemacetan juga tak dapat dihindari saat arus mudik datang, sehingga diperlukan cara untuk menangani masalah tersebut. Layanan resolusi spasial cocok untuk wilayah kabupaten dan harus diperbarui setiap?tiga jam sekali.
Kepala Bappenas itu melanjutkan, "Kecepatan dalam pembaruan layanan peringatan dini cuaca juga perlu disiapkan dengan matang, sebab cuaca memiliki pengaruh besar dalam hari-hari khusus."
Bambang hadir sebagai salah satu narasumber dalam acara The Future of Government di Hotel Mulia, Jakarta. Bersamanya, turut hadir pihak Ovo, Microsoft, dan perusahaan teknologi lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti