Airbus Helicopters telah menyerahkan 356 helikopter dan mencatat pesanan kotor untuk 413 helikopter (angka bersih: 381 unit) di 2018. Angka tersebut meningkat signifikan dari pesanan kotor di 2017 sebesar 350 unit.
Pencapaian?ini menetapkan posisi Airbus Helicopters sebagai produsen helikopter terdepan di ranah sipil dan layanan publik. Sedangkan di pasar militer, Airbus Helicopters menempati posisi yang lebih kuat?atas kesuksesan penjualan produk secara internasional.
Perusahan mencatat 148 pesanan untuk keluarga helikopter ringan bermesin ganda H135/H145 dan 15 pesanan untuk helikopter generasi masa depan H160. Pada akhir 2018, Airbus Helicopters mencatat backlog hingga 717 helikopter.
"Kinerja penjualan kami di 2018 menunjukkan ketahanan yang telah kami kembangkan sebagai perusahaan dalam menghadapi pasar yang menantang," kata Airbus Helicopters CEO Bruno Even melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
"Meski pasar sipil dan layanan publik?di seluruh dunia masih di?level rendah, kami tetap dapat mempertahankan keunggulan secara global karena jajaran produk dan layanan modern serta kemitraan dengan berbagai pihak di seluruh dunia. Sementara itu, kami berhasil meningkatkan pangsa pasar di segmen militer dengan memenangkan kontrak-kontrak besar untuk instansi militer besar. Tren positif ini memberikan Airbus Helicopters modal untuk bersiap menghadapi masa depan dan transformasi perusahaan. Tentunya dengan inovasi dan loyalitas pelanggan sebagai nilai inti," jelas Bruno.
Di tahun lalu, Airbus Helicopters telah menyerahkan helikopter H135 pertama dari 100 unit yang dipesan untuk pasar Tiongkok. Sementara Layanan Penerbangan Pemerintah Hong Kong (Hong Kong Government Flying Service) telah menerima helikopter H175 pertamanya yang dikonfigurasi untuk pelayanan publik.
Keluarga helikopter Super Puma juga mendulang sukses di 2018, mendemonstrasikan kemampuannya di berbagai medan tempur di dunia. Sebagai tambahan, pasar sipil dan layanan publik juga melirik helikopter H225 yang dialihfungsikan dari operasi minyak dan gas. Sementara helikopter NH90 mendapatkan pesanan dari Qatar untuk 28 unit dan dipilih kembali oleh Spanyol untuk pesanan tambahan sebanyak 23 unit.
Airbus Helicopters sendiri berhasil melaksanakan pengujian daya serta pengujian di darat untuk unit contoh teknologi lepas landas dan pendaratan vertikal CityAirbus, menuju penerbangan perdana teknologi ini yang direncanakan di awal 2019.
Selain itu, Helikopter H160 dengan konfigurasi serial telah memasuki masa uji terbang di 2018 dan pada akhir tahun, unit contoh sistem nirawak VSR700 juga telah berhasil melaksanakan penerbangan nirawak pertamanya di akhir 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: