Sejumlah diplomat Amerika Serikat meninggalkan kedutaan besar di Karakas menuju bandara udara pada Jumat dalam rombongan yang dikawal polisi, menurut seorang saksi mata Reuters.
Langkah itu dilakukan setelah Presiden Nicolas Maduro memutuskan hubungan dengan Washington dan memerintahkan personel Amerika Serikat keluar dari negaranya.
Amerika Serikat telah menolak Maduro, seorang sosialis yang berkuasa sejak 2013, sebagai kepala negara yang sah di negara yang kaya minyak itu dan memberikan dukungannya kepada pemimpin oposisi Juan Guaido, kepala Majelis Nasional Venezuela.
Guaido, yang telah membangkitkan oposisi negara itu, menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada Rabu. Tetapi ia masih tak memiliki kendali atas fungsi-fungsi negara itu, yang masih setia kepada Maduro kendati mengalami krisis politik dan ekonomi yang berat.
Departemen Luar Negeri AS telah memerintahkan sejumlah pekerja pemerintahannya meninggalkan Venezuela dan mengatakan para warga negara AS hendaknya mempertimbangkan untuk keluar dari negara Amerika Selatan tersebut.
Deplu AS tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar mengenai gerakan personel kedutaan pada Jumat.
Seorang saksi mata Reuters mengatakan sekitar pukul 8.30 waktu setempat ia melihat konvoi kendaraan yang dikawal sepeda motor dan kendaraan polisi dengan lampu-lampu berkelap-kelip masuk ke jalan bebas hambatan Karakas ke arah bandara.
Satu video yang beredar di media sosial menunjukkan rombongan yang sama meninggalkan kedutaan itu. Maduro dalam pidato kerasnya pada Rabu mengatakan ia memutus hubungan diplomatik dengan AS yang menyulut "kudeta" terhadap dirinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: