Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Filipina Bakal 'Habisi' ISIS Usai Insiden Bom Gereja

        Pemerintah Filipina Bakal 'Habisi' ISIS Usai Insiden Bom Gereja Kredit Foto: Reuters/Stringer
        Warta Ekonomi, Manila -

        Pemerintah Filipina bersumpah akan menghabisi ISIS, setelah kejadian pengeboman gereja di selatan negara itu yang menewaskan sekitar 20 orang. Serangan ini adalah yang terbesar oleh simpatisan ISIS sejak kelompok tersebut menguasai kota Marawi pada 2017 lalu.

        Dari pemberitaan Reuters, awalnya polisi menyebut serangan pada Minggu (27/1) di katedral pulau Jolo, provinsi Sulu, itu menewaskan 27 orang namun merevisinya menjadi 20 orang. Sedikitnya 100 orang terluka dalam serangan tersebut.

        Bom pertama meledak di dalam katedral saat pelaksanaan Misa Minggu, disusul oleh ledakan kedua ketika aparat berdatangan ke lokasi. ISIS melalui media mereka, Amaq, mengklaim bertanggung jawab atas serang itu.

        ISIS mengatakan, korban tewas mencapai 120 orang, namun klaim ini tidak bisa dikonfirmasi. Pemerintah Filipina mengatakan, kelompok militan Abu Sayyaf yang berbaiat kepada ISIS adalah pelakunya.

        Melalui juru bicara Presiden Rodrigo Duterte, Salvador Panelo, mengatakan mereka akan memberantas Abu Sayyaf. "Musuh negara berani menantang pemerintah yang menjamin keamanan warga di wilayah itu," ujarnya di Manila, Senin (28/1/2019).

        "Militer Filipina akan menjawab tantangan itu dan menghancurkan para kriminal tak bertuhan ini," tambahnya.

        Pengeboman gereja akhir pekan lalu juga terjadi selang dua hari setelah pengumuman referendum yang menghasilkan wilayah otonomi Bangsamoro di Mindanao, termasuk wilayah Sulu. Otonomi khusus ini akan mulai diberlakukan pada 2022.

        Penasihat keamanan nasional Filipina, Hermogenes Esperon, menjelaskan serangan teror itu tidak akan merusak keputusan rakyat Mindanao.

        "Kami tidak akan membiarkan mereka merusak pilihan rakyat untuk perdamaian," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: