Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ISIS Umumkan Seorang 'Khalifah' Tewas dalam Pertempuran, Perang di Mana?

ISIS Umumkan Seorang 'Khalifah' Tewas dalam Pertempuran, Perang di Mana? Kredit Foto: Reuters/Ali Hashisho
Warta Ekonomi, Damaskus -

Kelompok teroris Negara Islam (IS) atau sebelumnya ISIS telah kehilangan pemimpin lain, beberapa media melaporkan pada Rabu (30/11/2022).

Abu al-Hasan al-Hashimi al-Qurashi tewas "dalam pertempuran," organisasi itu mengumumkan, dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Reuters, AFP, dan badan-badan regional.

Baca Juga: Tokoh Anti-Taliban Desak Afghanistan Gelar Pemilu demi Pemerintahan yang Sah

Menurut IS, al-Hasan membunuh beberapa "musuh" sebelum mati "di medan perang", tetapi tidak memberikan rincian waktu atau tempat kejadian, dan keterangannya tidak dapat diverifikasi secara independen.

Dilansir RT, pemimpin baru ISIS bernama Abu Hussein al-Hussaini al-Qurashi.

Al-Hasan adalah “khalifah” ketiga dari ISIS. Dia mengambil alih awal tahun ini, setelah pendahulunya Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi tewas dalam serangan pasukan khusus AS pada Februari.

Operasi itu terjadi di provinsi Idlib Suriah, yang berada di bawah kendali teroris anti-pemerintah yang diduga didukung oleh Türkiye atau pemerintah Barat.

Pada bulan September, pihak berwenang Turki mengumumkan penangkapan seorang pemimpin senior ISIS bernama Abu Zeyd, yang dikatakan sebagai kemungkinan penerus Abu Ibrahim.

ISIS diproklamasikan pada tahun 2013 oleh seorang militan salafi Irak yang menyebut dirinya Abu Bakr Al-Baghdadi.

Di bawah komandonya, kelompok teroris itu menaklukkan sebagian besar Timur Tengah, mengeksploitasi dampak dari invasi AS ke Irak tahun 2003 dan pemberontakan yang didukung asing melawan pemerintah Suriah.

AS dan sekutunya meluncurkan kampanye udara melawan ISIS pada tahun 2014, sementara militer Irak dan milisi Kurdi melawan kelompok tersebut di darat. Damaskus mendorongnya dari barat, dengan dukungan Rusia dan Iran.

Kelompok itu secara resmi kehilangan klaim atas kendali teritorial apa pun pada Maret 2019, sementara Al-Baghdadi bunuh diri ketika pasukan khusus AS menyerbu kompleks Idlib pada Oktober 2019.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: