Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebelum Jadi Miliarder, Sempat Dagang Perangko dan Kantong Sampah

        Sebelum Jadi Miliarder, Sempat Dagang Perangko dan Kantong Sampah Kredit Foto: Instagram/mcuban
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saat duduk di bangku kuliah, pengusaha sekaligus investor asal Amerika, Mark Cuban sempat kesulitan membayar uang kuliah. Oleh karena itu, dirinya membuat satu skema bisnis saat berusia 16 tahun, yakni mengumpulkan dan menjual kembali perangko berharga.

        "Saya berusia sekitar 16 tahun ketika saya memulai berdagang stempel. Saya mulai pergi ke pameran prangko dan pameran dagang dan hanya bekerja sedikit lebih keras daripada orang lain di acara-acara ini. Saya akan berdagang dari satu perangko ke berikutnya,? kata Cuban berdasarkan lansiran dari CNBC Make It (28/1/2019).

        Saat itu, ia tidak menyangka dirinya sukses mendapatkan berbagai perangko favorit hanya dengan mengeluarkan US$50 (Rp759 ribu). Setelah berhasil di hari itu, ia berpikiran untuk melanjutkannya lagi di lain hari.

        Baginya, mengumpulkan perangko adalah cara yang luar biasa untuk memulai sebuah bisnis. Hal itu dikatakan Cuban kepada Layanan Pos Amerika Serikat.

        ?Setiap cap memiliki tingkat kelangkaan, permintaan, harga, dan sebagai kolektor Anda harus membuat keputusan kapan untuk menyimpan stempel, memperdagangkan atau menjualnya, dan kapan berinvestasi dalam stempel baru untuk koleksi Anda,? jelas Cuban.

        Cuban telah mandiri dan mulai mencari cara untuk mendapatkan uang ketika dia berusia 12 tahun. Hal tersebut dia lakukan karena ayahnya menolak membelikannya sepasang sepatu kets.

        "Ayah saya berkata, sepatu-sepatu itu masih terlihat baik dan bisa digunakan, jika kamu menginginkan sepasang sepatu kets baru, kamu membutuhkan pekerjaan, baru kamu bisa membelinya," kenangnya.

        Dari sanalah dia mulai menjual kantong sampah di sekitar lingkungannya di Pittsburgh. Dia pun menawarkan dari satu rumah ke rumah lainnya.

        Kegigihan telah diajarkan Sang Ayah saat dia masih kecil. Tidak heran apabila Cuban bekerja begitu keras dan saat ini terdaftar sebagai salah satu miliarder dunia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: