Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mau Buat Investor Nyaman, Perbankan Jaga Likuiditas Dong

        Mau Buat Investor Nyaman, Perbankan Jaga Likuiditas Dong Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rasio kredit terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan Indonesia yang saat ini sudah berada di angka 94% atau sudah diambang aturan bank sebesar 92%, dinilai membuat investor tak nyaman.?

        Kepala ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto mengungkapkan jika seharusnya perbankan menjaga LDR di posisi 87% hingga 90%.??

        "Pada tahun ini, isu sentral industri perbankan ada pada kecukupan likuiditas. Seharusnya, secara individu perbankan harus bisa menjaga LDR di kisaran 87-90 persen. Padahal, market merasa nyaman jika LDR berada di kisaran itu. Jadi, bank-bank harus menjaga LDR di kisaran itu,"? katanya, di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

        Menurut Ryan, penyaluran pembiayaan infrastruktur secara agresif oleh bank BUKU 4 menjadi pemicu tergerusnya likuiditas industri perbankan. Penyaluran pembiayaan infrastruktur oleh swasta dan BUMN telah memicu berkurangnya likuiditas di industri perbankan.?

        "Kondisi ini yang menyebabkan likuiditas perbankan tergerus," ucapnya.?

        Ia menuturkan bila, saat ini para pelaku pasar memandang bahwa Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih konservatif memproyeksikan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK). "Sekarang ini loan growth melampaui funding growth," tambahnya.?

        Mantan Sekretaris Bank BNI ini menyebutkan, bila LDR berada di kisaran 87-90 persen, maka pasar keuangan maupun pasar modal akan memandang bahwa industri perbankan masih memiliki ruang yang lebih luas untuk ekspansi menyalurkan kredit.

        "Biasanya, bank yang LDR-nya di atas 95 persen, mereka siasati dengan sindikasi atau konsorsium," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: