Politikus Partai Gerindra Heri Gunawan meminta pemerintahan Joko Widodo untuk menghentikan klaim utang luar negeri saat ini digunakan untuk membiayai kegiatan produktif.
Hal tersebut dikatakan terkait kritik ekonom Faisal Basri yang menyebut utang luar negeri paling banyak digunakan untuk belanja pegawai, yakni sebesar Rp336 triliun. Serta, infrastruktur yang masuk dalam kategori capital berada di urutan ketiga yakni sebesar Rp204 triliun.
"Selama ini utang pemerintah dinarasikan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur. Ternyata utang untuk gaji pegawai justru jauh lebih besar. Pemerintah harus jujur dan jelaskan hal ini kepada rakyat," katanya dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/2/2019).
Baca Juga: Curhatan Prabowo yang Kesulitan Cari Utang untuk...
Baca Juga: Tegas, Jawaban Mbak Ani Soal Utang Tegas
Lanjutnya, ia mengaku prihatin terkait fakta utang luar negeri paling banyak digunakan untuk belanja pegawai yang seharusnya digunakan untuk kegiatan produktif.
"Situasi ini menunjukkan pemerintah tidak mempunyai skala prioritas menggunakan dana utang," katanya lagi.
Ia menambahkan, hal ini semakin memprihatinkan karena pemerintah terus menaikkan gaji PNS dan tunjangan untuk TNI-Polri hingga kepala desa dan aparat desa.
"Jangan sampai untuk kepentingan elektoral pemerintah menghamburkan dana utang hanya untuk belanja pegawai. Kalau takut diganti jangan pernah mencalonkan diri jadi capres. Ini Republik bukan kerajaan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil