Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bisnis Penyewaan Kantor Tumbuh 30%, Startup Mendominasi

        Bisnis Penyewaan Kantor Tumbuh 30%, Startup Mendominasi Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Total penyerapan ruang sewa kantor selama 2018 tumbuh positif dengan angka 30%. Perusahaan berbasis teknologi dan co-working space menjadi penyumbang terbesar dari total permintaan ruang perkantoran tahun lalu.

        "Sebagai salah satu sektor yang berkembang saat ini, terdapat 120.00 meter persegi ruang perkantoran di Central Business Distric (CBD) yang dioperasikan sebagar service office dan co-working space. Permintaan akan ruang ini didominasi oleh startup dan tech firm," kata Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) James Taylor dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/2/2019).

        Untuk operator servis, lebih didominasi oleh grup-grup internasional dan lokal yang berlokasi di gedung grade A, sedangkan co-working space di dominasi oleh grup lokal yang berlokasi kebanyakan di gedung grade B dan C.

        Baca Juga: Dari Pengalaman, Pria Ini Punya 3.000 Co-Working Space di 120 Negara Termasuk Indonesia

        Baca Juga: "Co-Working Space" Jadi Ciri Kantor Startup: Biar Kayak di Rumah Sendiri, Ya?

        "Namun, sejak semester II 2018 kami mulai melihat co-working space yang dioperasikan, baik grup internasional maupun lokal sangat aktif di gedung grade A," ujarnya.

        Sementara itu, total penyerapan 2018 untuk seluruh grade sebesar 189.000 meter persegi yang menandakan permintaan terhadap ruang kantor tetap tinggi. Meskipun tingkat penyerapannya cukup tinggi, namun banyaknya pasokan gedung yang dibangun selama beberapa tahun terakhir menyebabkan tingkat hunian tetap tertekan di angka 78% untuk rata-rata daerah CBD.

        "Ke depan kami memperkirakan akan ada tambahan pasokan sebesar 565.000 meter persegi yang selesai dibangun di daerah CBD selama 2019. Kondisi ini akan menyebabkan tingkat hunian terus tertekan hingga 2020 dan mulai mengalami kenaikan di 2021," ujarnya.

        Sedangkan harga sewa untuk grade A pada kuartal I mengalami penurunan 1,3%. Diperkirakan penurunan ini masih akan terjadi di 2019 untuk kemudian stabil dan meningkat di tahun-tahun setelahnya.

        Sementara untuk non-CBD office, tingkat permintaan gedung di daerah luar CBD cukup baik di angka 73.000 meter persegi selama 2018.

        "Tidak ada gedung baru yang selesai dibangun di triwulan ini yang berdampak pada stabilisasi tingkat hunian, bahkan cenderung meningkat khususnya di kawasan TB Simatupang dan Jakarta Selatan," ujarnya.

        Sedangkan secara keseluruhan, tingkat hunian di kawasan mengalami stabilisasi di angka 78%, setelah sebelumnya mengalami penurunan dari 2014 hingga 2016. Sedangkan harga sewa mengalami penurunan sebesar 0,06%, dan diperkirakan ke depan akan mulai pulih.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: