Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menegaskan bahwa elite di Jakarta telah gagal mengelola Indonesia ke arah yang benar.
Menurutnya, para elite yang telah berkuasa selama puluhan tahun namun mereka tidak peduli dengan kepentingan rakyat.
"Ini masalah bangsa kita, elite ini adalah menurut keyakinan saya telah gagal memimpin dan mengendalikan bangsa Indonesia, mengelola bangsa Indoensia. Yang terjadi salah urus, salah kelola, ini mungkin menyakitkan bagi elite itu kalau ada yang mengatakan seperti itu, tapi kenyataan seperti itu," kata Prabowo dalam acara Silaturahmi Bersama Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Purnawirawan & PPIR di Graha Larasati, Blora, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).
Baca Juga: Bocor...Bocor....Prabowo Sebut Anggaran Negara Bocor...
Lanjutnya, ia pun mengakui menjadi bagian dari elite Jakarta, dan ia sering kali menasihati ke arah yang benar. Sambungnya, tapi sepertinya tak didengar.
"Saya mengerti, saya faham, karena saya bagian dari elite juga, saya bagian, tapi saya muak dengan elite itu. Saya merasa berkewajiban, tugas elite selalu membela kepentingan rakyatnya sendiri, tapi elite Indonesia sudah mabuk dengan kekayaan yang mereka nikmati, tidak peduli dengan nasib bangsa Indonesia," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa cara elite mencuri uang rakyat ialah dengan main proyek. "Elite kita ini terlalu pintar, pintar, saking pinternya pusing, pintar maling, pintar curi uang rakyat. Saking pintar mencuri uang, seolah benar. Tahu enggak cara mereka (mencuri) paling besar? Melalui proyek, dia bikin proyek, nilainya 100 miliar katakanlah, dia bikin di atas kertas 300 miliar dari hari pertama mereka sudah nyolong, saudara-saudara ini sudah terjadi terus menerus selama puluhan tahun," terangnya.
Baca Juga: Rakyat Jangan Kagumi Elite, Prabowo: Mereka Nyolong Duit Rakyat
Selain itu, ia mengaku bukan sembarang bicara. Salah satunya ialah dengan bukti banyaknya orang ditangkap KPK dan temuan markup anggaran di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Mau cari bukti? Banyak sekali bukti di KPK saja mungkin banyak sekali, BPK saja temuannya ribuan, belasan ribu temuan yang tidak disentuh dan tidak diurus coba cek," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil