Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jomblo Alert!!! Wajib Baca Nih: Kisah Dua Platform Biro Jodoh Online

        Jomblo Alert!!! Wajib Baca Nih: Kisah Dua Platform Biro Jodoh Online Kredit Foto: Theverage
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Adakah di antara kamu salah satu pengguna Setipe.com atau Tinder? Yaps, platform kencan online itu lho. Di zaman yang serba digital ini, semua bisa terjadi dengan begitu mudah dan cepatnya. Sampai-sampai, pertemuan dengan sang jodoh pun bisa melalui platform digital lho. Keren ya!

        Baca Juga: Pria Ini Dirikan Platform Kencan Online Pertama di Negara Muslim, Alasannya Mulia Banget

        Di artikel sebelumnya, Redaksi Warta Ekonomi sudah membahas tentang aplikasi kencan online satu-satunya di Malaysia, Sugarbook. Nah, kalau sekarang, kita akan mengulas tuntas tentang pembesut platform biro jodoh di atas ya. Daripada penasaran, yuk simak ulasannya:

        1. Razi Thalib

        Pertama-tama, ada Razi Thalib, pria ini asli orang Indonesia lho. Dia adalah founder dari Setipe.com, salah satu aplikasi yang bukan hanya mencarikanmu pasangan, namun juga membuat kamu paham nih dengan diri sendiri, jadi enggak pusing-pusing lagi mencari pasangan yang sekiranya cocok buat kamu.

        Baca Juga: Ternyata Dia Artis Pertama yang Terjun ke Dunia Startup, Simak Deh Kisahnya

        Setipe.com ini adalah hasil besutan Razi dan kawan-kawannya, salah satunya ada artis tampan asal Indonesia, Christian Sugiono. Selain itu, Kevin Aluwi, dan Pingkan Rumondor juga termasuk ke dalam tim pencetusnya.

        Sebelum memutuskan untuk menciptakan platform kece ini, Razi sempat tinggal di Australia untuk menimba ilmu. Semasa kuliah, Razi sempat merasakan kesulitan dalam hal finansial dan mengharuskannya kerja serabutan. Seiring waktu, akhirnya Razi pun mendapat pekerjaan di salah satu media di Australia dan ia menjalankannya sembari berkuliah.

        Baca Juga: Gile! Berusia 27 Tahun, Wanita Ini Berhasil Dirikan Startup Valuasi $1 Miliar

        Setelah selesai kuliah dan kembali ke Indonesia, Razi sempat bergabung dengan Indonesia Mengajar. Ia juga sempat berkecimpung dalam proyek Zalora bersama Nadiem Makarim (founder Go-Jek) ketika ia mulai mendirikan Setipe pada tahun 2013. Mulanya, nama platform besutannya itu Klikjadian.com.

        Waktu pun terus berjalan. Platform perjodohan online yang mengikuti etnis yang berlaku di Indonesia ini akhirnya diakuisisi oleh Lunch Actually Group, perusahaan berbasis di Singapura pada 2017. Setipe pun semakin menemukan kejayaannya setelah akuisisi itu terjadi.

        2. Sean Rad

        Wah kalau yang satu ini sih rasanya sudah enggak asing ya buat kamu semua ya para jomblo. Hamper sama dengan Setipe.com, Tinder adalah salah satu platform biro jodoh yang sering diperbincangkan di kalangan jomblowan dan jomblowati.

        Baca Juga: Mau Kerja di Startup Tapi Enggak Ada Basic IT? Jangan Risau, 6 Posisi Startup Ini Buka Peluang

        Tinder didirikan oleh Sean Rad, Jonathan Badeen, Justin Mateen, Joe Munoz, Alexa Mateen, Dinesh Moorjani, dan Whitney Wolfe. Tapi nama Sean Rad lah yang paling menonjol daripada yang lainnya.

        Rad lahir dari keluarga yang berimigrasi dari Iran ke Amerika pada tahun 1970-an. Sebelum mendirikan Tinder, Rad juga sudah sempat membangun dua perusahaan yang akhirnya ia jual ke sebuah perusahaan investasi. Dia juga sempat bergabung dengan Hatch Lab, sebuah program incubator startup yang berbasis di New York.

        Melalui sebuah event Hackaton dari Hatch Lab itulah, Rad dan rekannya Mateen mendapatkan ide untuk membangun sebuah aplikasi perjodohan. Untuk bantu kaum jomblo, ya? Hehe.

        Baca Juga: Selamat Hari Valentine! 6 Bisnis Ini Mendadak Meledak di Hari Valentine

        Mulanya, Tinder bernama Matchbox. Setelah berjalan selama tiga minggu, Rad dan rekannya pun mendapat suntikan dana US$50 ribu, dan mereka akhirnya memutuskan untuk mengganti nama Matchbox menjadi Tinder hingga saat ini.

        Melakukan pemasaran secara tradisional, dari pintu satu ke pintu yang lain, hanya membutuhkan waktu dua bulan saja Tinder sudah diinstal oleh ribuan orang. Di 2013, Tinder resmi memiliki 400 ribu pengguna. Wah keren!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: