Mau Kerja di Startup Tapi Enggak Ada Basic IT? Jangan Risau, 6 Posisi Startup Ini Buka Peluang
Startup sudah menjadi incaran bagi sebagian besar generasi milenial yang hendak memulai kariernya. Mungkinkah Anda salah satunya? Tapi, Anda tidak memiliki background Teknik Komputer atau IT yang berkaitan dengan dunia startup? Tidak perlu khawatir, pasalnya, masih banyak posisi pekerjaan di startup yang tidak mengharuskan Anda ahli dalam bidang IT.
Baca Juga: Gile! Berusia 27 Tahun, Wanita Ini Berhasil Dirikan Startup Valuasi $1 Miliar
Baca Juga: Bisnis Penyewaan Kantor Tumbuh 30%, Startup Mendominasi
Merangkum data dari Business Insider (13/2/2019), ada beberapa posisi yang bisa Anda isi dalam perusahaan rintisan. Apa saja ya? Yuk simak penjabarannya:
1. Akuntan
Tentu sudah jelas dong, untuk mengisi posisi ini tidak memerlukan basic Teknik Komputer. Dari namanya saja sudah tidak ada unsur tekniknya kok. Yaps, di semua perusahaan termasuk startup, akuntan memang diperlukan untuk mengurus keuangan perusahaan.
Lebih jelasnya, akuntan bertugas untuk merekap pengeluaran hingga pemasukan yang dilakukan setiap harinya. Bahkan, ada juga beberapa perusahaan yang menugaskan akuntan untuk mengurus soal perpajakan dan mempersiapkan hasil analisis keuangan untuk para petinggi.
2. Content writer
Sebagai perusahaan rintisan, tentu startup ingin produknya dikenal oleh khalayak luas. Dengan cara mengirim tulisan yang menjabarkan dengan jelas tentang produk yang mereka jual. Melalui tangan apik penyusun kata yang menarik, content writer lah tulisan yang memikat itu bisa tercipta.
Selain tulisan lengkap tentang produk, profil perusahaan juga bisa menjadi salah satu bahan tulisan lho. Tujuannya tetap sama, agar startup itu semakin dikenal dan namanya meluas. Namun, tugas content writer ternyata bukan hanya itu saja, di beberapa perusahaan rintisan, mereka juga ditugaskan untuk mengelola konten media sosial hingga melakukan riset tentang tren yang sedang berlaku.
3. Customer Service
Dari nama posisinya saja sudah tergambar, pekerjaan dari customer service adalah memberikan layanan kepada setiap pelanggan. Buat Anda yang senang mendengarkan keluh-kesah serta berinteraksi dengan banyak orang, posisi ini kayaknya cocok deh.
Bukan hanya itu, customer service juga bertugas memberikan informasi selengkapnya tentang produk perusahaan tersebut. Kesabaran begitu diperlukan jika Anda tertarik mengisi posisi ini. Sebab, Anda akan sering mendengar keluhan pelanggan, tidak jarang pula yang meluapkan emosinya.
4. Marketing
Posisi marketing atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan pemasaran ini juga tidak memerlukan background pendidikan teknologi kok. Pasalnya, dari namanya saja sudah kentara bahwa mereka bertugas memasarkan produk startup ke masyarakat luas atau menjalin kerja sama dengan perusahaan lainnya.
Selain itu mereka juga turut membantu meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dengan melakukan berbagai analisis pasar hingga menentukan berbagai strategi pemasaran.
5. HRD
Nah, kalau posisi ini sih biasanya diisi oleh anak-anak lulusan psikologi, karena berhubungan langsung dengan sumber daya manusia. HRD atau Human Resources Development bertanggung jawab mengelola segala sumber daya manusia di suatu perusahaan. Bukan hanya mengurus rekrutmen saja, HRD memiliki banyak tugas, yakni memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan, menilai kinerja, hingga mengurusi gaji, benefit, dan kompensasi seluruh karyawan.
Biasanya, kalau di perusahaan-perusahaan besar, tugas tersebut dibagi menjadi beberapa orang, jadi masing-masing HRD handle satu tugas. Tapi, rasanya kalau di startup rintisan, bisa saja semuanya dikerjakan oleh satu karyawan.
6. Creative Director
Posisi yang terakhir, yakni creative director. Guna meningkatkan branding startup, tentu sinergitas dari segala posisi itu dibutuhkan dong. Sinergitas tersebut bisa berjalan baik dengan bantuan seorang creative director. Creative director memiliki tugas untuk merancang konten-konten kreatif dengan mengandalkan berbagai posisi, di antaranya marketing, content writer, desain grafis, dll.
Mereka harus terlibat langsung dalam proses perekrutan staf kreatif bersama dengan HRD. Mereka juga harus mengawasi mengikuti pertemuan dengan klien bersama dengan tim marketing untuk memaparkan strategi kreatif perusahaan. Intinya, ia bertugas mengawal dan memimpin proses kreatif mulai dari konsep hingga selesai.
Bagaimana? Adakah yang menarik bagi Anda?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: