Menyaksikan balapan MotoGP secara langsung bagi sebagian besar masyarakat Indonesia agaknya masih sebatas suatu khayalan.
Aksi Marc M rquez dan Valentino Rossi di arena balap hanya bisa dinikmati di layar televisi.
Selama ini, balapan MotoGP digelar di Sirkuit Sepang International Malaysia dan beberapa negara lainnya. Namun, ada kabar gembira, pada 2021 Indonesia menjadi tuan rumah balap motor berngensi itu. Hampir pasti arena balap MotorGP itu di Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Kepastian balap MotorGP itu setelah Dorna Sport, organisasi penyelenggara balapan Grand Prix (GP), baru saja mengumumkan secara resmi bahwa MotoGP Indonesia baru akan dilangsungkan pada 2021.
Penandatangan kesepakatan menggelar MotoGP itu telah dilakukan antara ITDC Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dengan Dorna Sport di Madrid, Spanyol, pada akhir Januari 2019.
Sirkuit yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah itu, akan menjadi sirkuit jalanan pertama di ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu.
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer mengatakan konsep street circuit ini, ketika tidak sedang dipakai (balapan), akan menjadi jalan (raya) kawasan biasa.
Sehubungan dengan rencana balap MotoGP tersebut, Sirkuit Mandalika akan mulai dibangun pada Oktober 2019 dan ditargetkan rampung pada 2020.
Dalam pembangunan Sirkuit Mandalika, ITDC akan menggandeng Vinci Construction Grands Projects asal Prancis untuk membangun lintasan balap sepanjang 4,3 kilometer.
Pemerintah daerah di Provinsi NTB merespons positif rencana digelarnya balap MotoGP di sirkuit yang segera dibangun di objek wisata Mandalika, Lombok Tengah itu.
Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri menjamin digelarnya balapan MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika berlangsung aman.
Ia mengakui sebagai tuan rumah tentu persoalan keamanan dan situasi yang kondusif daerah akan menjadi prioritas utama, sebab wisatawan yang datang saat ajang MotoGP berlangsung akan banyak, sehingga perlu jaminan keamanan.
Perihal keamanan, kata dia, pemda tidak bisa bekerja sendiri. Pihak TNI/Polri tentu di dalamnya. Tapi jauh dari itu ada partisipasi masyarakatlah paling utama.
Selain itu, Pathul Bahri menyatakan sinergitas antarseluruh pihak yang terlibat juga harus tetap terjalin, baik pusat, provinsi, kabupaten, TNI/Polri, dan masyarakat.
Bersyukur Ia menyatakan sangat bersyukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada permintah pusat dan ITDC serta Pemprov NTB yang bergerak secara masif agar Lombok Tengah terus maju.
Terkait dengan kesiapan Lombok Tengah sebagai tuan rumah ajang MotoGP, Pathul Bahri menegaskan daerahnya sudah sangat siap, karena saat ajang balap tersebut, seluruh hotel sudah terbangun beserta sarana pendukung lainnya.
"Insyaallah kalau ini sudah mulai, semua yang ada juga akan terbangun," katanya.
Rencananya, Sirkuit Mandalika akan dibangun pada Oktober 2019. Sirkuit ini akan memiliki panjang 4,32 kilometer dengan satu lintasan lurus, yang sepertinya akan menjadi garis "start" dan "finish".
Sirkuit akan terdiri 18 tikungan, sedangkan arana penunjang area paddock akan memiliki 40 garasi untuk kegiatan operasional tim balap.
Kapasitas "grand stand" mencapai 93.200 tempat duduk. Hal itu belum termasuk 138.700 area tanpa tempat duduk dan "hospitality suites" yang mampu menampung 7.700 penonton.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menyambut positif ditetapkannya Sirkuit Mandalika sebagai ajang balap MotoGP 2021.
Ia mengaku pemerintah daerah selaku tuan rumah beserta seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Tengah sangat gembira, karena apabila Sirkuit Mandalika selesai dibangun, akan memberikan dampak yang luar biasa baik untuk daerah maupun masyarakat, terutama dalam peningkatan pembangunan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Dia mengatakan hotel-hotel akan terbangun, pusat-pusat kerajinan dan oleh-oleh juga tumbuh, belum yang lain-lain. Semua itu, muaranya untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, ia mengaku bersyukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat, provinsi, dan ITDC selaku pengembang yang sudah berupaya dan bergerak secara masif agar Kabupaten Lombok Tengah menjadi daerah yang terus maju.
Pathul Bahri mengatakan kalau proyek itu semua rampung, daerah tersebut akan terus maju dan berkembang seperti daerah-daerah lainnnya di Indonesia.
Ia berharap, penunjukan Sirkuit Mandalika sebagai tempat pelaksanaan MotoGP 2021 dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Pulau Lombok, khususnya Kabupaten Lombok Tengah.
Buat Pathul Bahri yang paling penting ini efek ganda balapan MotoGP, makin banyak orang datang dan menginap serta berbelanja, maka pergerakan ekonomi Lombok Tengah menjadi baik dan meningkat.
Ia mengakui dalam beberapa tahun terakhir pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata selalu meningkat, dari sebelumnya Rp35 miliar dalam 2-3 tahun, saat ini sudah meningkat menjadi Rp200 miliar.
Oleh karena itu, Pathul Bahri mengaku bersyukur dari sektor pariwisata yang sebelumnya kecil sekarang sudah besar. Bahkan, APBD Lombok Tengah yang sebelumnya Rp900 miliar sekarang menjadi Rp2,3 triliun.
Diharapkan, sebagai destinasi wisata, Pulau Lombok semakin dikenal apalagi sejak kabar Sirkuit Mandalika ditetapkan menjadi tuan rumah MotoGP 2021.
Pembangunan sirkuit diharapkan berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
Apalagi sirkuit ini dibangun investor Prancis yang sudah berpengalaman, sehingga pada 2021 balapan MotoGP bisa digelar di sikuit tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: