Indonesia memiliki potensi yang sangat baik dalam industri keramik. Sayangnya serbuan produk impor dan masih adanya produk keramik lokal yang berkualitas buruk membuat industri keramik Indonesia kalah bersaing dengan produk impor. Ditambah lagi perilaku masyarakat yang kurang cinta akan produk indonesia, membuat industrik keramik Indonesia kian terpuruk.
Demikian diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal gabungan pelaksana konstruksi nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Nurdi di Jakarta Rabu (6/3/2019). Menurutnya untuk memaksimalkan potensi yang ada, harus didukung oleh perilaku masyarakat yang cinta akan produk dalam negeri. Selain itu praktik-praktik produsen nakal yang suka menjual produk berkualitas rendah juga harus dihilangkan.
?Ada produk yang baik, banyak, jadi jangan sampai produksi yang sudah baik dirusak oleh beberapa pelaku yang tidak baik. Agar barang yang diterima masyarakat benar-benar baik,? ujar Rukman.
Edy Suyanto, Ketua asosiasi aneka industri keramin Indonesia (ASAKI) menambahkan, produksi keramik Indonesia patut dibanggakan. Kapasitas produksi saat ini mencapai 490 juta meter persegi. Kapasitas tersebut berada di peringkat 4 dunia setelah China 560 juta, India 530 juta dan Brasil 520 juta. Selain itu produk keramik Indonesia juga memiliki beberapa kelebihan, seperti mampu membuat keramik dengan ukuran 1,6 x 1,2 meter.
?Ukuran itu bahkan mendisrubsi pasar marmer, dan China belum bisa membuat produk seperti itu,? ungkap Edy.
Selanjutnya, yang perlu dilakukan saat ini adalah meningkatkan kualitas produk keramik Indonesia. Salah satu cara dilakukan adalah dengan menggelar berbagai kegiatan seperti Indonesia Building & Construction Week. Kegiatan tersebut tahun ini rencananya bakal dilaksanakan 14-17 Maret 2019 di Jakarta Convention Center dan Arena Gelora Bung Karno. Pameran tersebut akan memamerkan beragam kebutuhan bahan bangunan dan elemen pendukung.
Steven Chwee, General Manager Reed Panorama Exhibitions mengatakan, kegiatan tersebut juga mendukung beragam teknologi yang dibutuhkan oleh produsen keramik. Serta menghadirkan ratusan pelaku usaha bahan bangunan dan produsen keramik serta industry pendukung lainnya? dari 14 negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, China, Italia, India, Spanyol dan masih banyak lagi.
Selain pameran Megabuild Indonesia dan Keramika 2019, Indonesia Building & Construction Week,? juga akan diramaikan? dengan? beragam acara seru dan menarik yang diselenggarakan oleh Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) dalam? peringatan HUT Gapensi? ke ? 60. Di awali dengan acara Munasus dan Munas Gapensi yang diikuti ratusan? pelaku jasa konstruksi dari seluruh Indonesia.
?Pameran ini kita harapkan juga menjadi sarana promosi produk keramik Indonesia supaya lebih dikenal masyarakat. Karena itu pameran tahun ini mengambil tema keramin Indonesia pilihanku kebanggaanku,? tutup Rukman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh