Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hmm Menggiurkan! Jualan Sambal, Raih Omzet Enggak Abal-Abal

        Hmm Menggiurkan! Jualan Sambal, Raih Omzet Enggak Abal-Abal Kredit Foto: Instagram
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Selain sambal khas ?Bu Rudy?, ternyata masih banyak lho bisnis sambal lainnya yang juga mendapatkan omzet enggak nanggung-nanggung.

        Cita rasa masyarakat Indonesia yang mayoritas menyukai pedas memang menjadi target pasar yang menggiurkan untuk menjual sambal. Dengan modal yang tak terlampau besar, bisnis sambal begitu menjanjikan. Berikut deretan brand sambal yang pedasnya memikat, berhasil menciptakan keuntungan yang menggiurkan:

        Baca Juga: Jos Gandos, Ini Rahasia Sambal Khas "Bu Rudy" Bikin Gobyos

        Sambal CUK

        Berawal dari hobinya mengonsumsi makanan pedas dan selalu membawa sambal buatannya sendiri ke kantor, Mujiati, seorang marketing asal Surabaya kala itu terbesit untuk mendirikan usaha sambal kemasan. Mendapat dukungan dari teman-teman kantornya, akhirnya niat Mujiati pun terlaksana.

        Brand yang Mujiati gunakan untuk identitas sambalnya adalah ?Cuk? terkesan seperti umpatan yang kasar bagi warga Jawa Timur bukan? Eits, jangan suudzon dulu. Mujiarti memilih nama itu lantaran singkatan dari, ?Cabe Uleg Kemasan?.

        Mulanya, Mujiati hanya memasarkan produknya pada rekan-rekan di kantor dan secara online sesuai dengan jumlah pesanan. Kini ia sanggup memproduksi hingga 3.000 botol per bulan dan memiliki belasan karyawan.

        Bahkan, Sambal CUK juga telah meluas ke beberapa negara, seperti Singapura, Taiwan, China, dan Texas. Tentu penghasilannya tak perlu diragukan lagi, bisa menyentuh angka Rp500 juta per bulan.

        Baca Juga: Sambal Khas "Bu Rudy": Sambal Hits di Surabaya yang Dibuat Tak Sengaja

        Sambal Dede Satoe

        Belum beranjak dari Kota Pahlawan. Bisnis sambal selanjutnya, besutan Susilaningsih ini juga terkenal dan sukses di pasaran.

        Pensiunan Pemprov Jatim tersebut memulai bisnis sambalnya pada 2011 dan hanya bermodalkan 1 kilogram cabai. Berbeda dengan Sambal Khas Bu Rudy yang dibuat tak sengaja, Sambal Dede Satoe ini memang diniatkan ownernya untuk menjadi ladang bisnis yang melejit.

        Untuk menambah ilmu tentang bisnis kuliner, Susilaningsih rajin mengikuti kegiatan Pahlawan Ekonomi. Ketekunannya itu membawa hasil. Bisnis sambalnya membuat ia menyabet berbagai penghargaan, seperti juara 2 Pahlawan Ekonomi, Juara 1 Pangan Award Kementerian Perdagangan, dan sebagainya.

        Dengan kemahiran memasak dan terus mengasah kemampuan bisnisnya, Susilaningsih yang semula hanya menjual produk ke tetangga kini berhasil menembus pasar Internasional, salah satunya Amerika Serikat. Ia juga telah memiliki belasan karyawan untuk membantunya produksi puluhan kilogram cabai dan bawang setiap harinya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: