Inovasi produk olahan dengan bahan baku tempe makin berkembang dari waktu ke waktu. Sebagai makanan khas Indonesia, tempe yang sering disebut superfood-nya Indonesia memiliki nilai tambah untuk diolah sebagai lauk atau snack.
PT FKS Food Sejahtera Tbk. melihat kebaikan tempe ini sebagai sebuah potensi yang harus dikembangkan. Perusahaan dengan kode saham AISA ini sudah lebih dahulu terkenal dengan produk-produk seperti Mie Kremez, Gulas, Tanam Jagung dan Mie Telor cap Ayam 2 Telor, serta Bihunku. Melalui salah satu produk unggulannya, Taro, FKS Food mulai mengenalkan produk keripik tempe dalam kemasan dengan berbagai varian rasa.
Baca Juga: Menyambut Pulihnya Industri Makanan dan Minuman, Saviora Segarkan Masyarakat di CFD Sudirman
Brand Development Deptartment Head Taro, Marselus Albert Chandra, mengatakan bahwa Taro tempe dibuat dari tempe asli dengan varian rasa Teriyaki Barbeque dan Chicken Onion untuk konsumen segala usia. Hal ini disampaikan oleh Marcelus dalam acara Taro Tempe Experience yang digelar di Rumah Wijaya, Jakarta Selatan.
"Taro Tempe bisa jadi snack atau teman travelling yang praktis untuk dibawa, rasanya enak, mengenyangkan dan harganya ramah di kantong," kata Marcelus di Jakarta, Senin (27/03/2023).
Marcelus menambahkan, selama ini tempe lebih banyak diolah sebagai lauk dan masakan. Namun, kini Taro Tempe memberi nilai tambah pada tempe dan menjadikannya snack kekinian yang praktis.
"Harapannya, tempe yang kaya protein dan tinggi serat ini naik kelas. Kami memproduksi Taro Tempe secara higienis dengan standar produksi yang terjaga kualitasnya," ungkap Marcelus.
Dalam acara tersebut, hadir pula Fiastuti Witjaksono, dokter gizi klinis, yang mengulas kandungan gizi dalam tempe. Tempe memiliki kandungan protein dan kalsium pada tempe setara bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi.
"Kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi," jelas Fiastuti.
Lebih lanjut, dokter yang membuka praktik di RSCM ini memaparkan, tempe merupakan makanan super atau superfood asli Indonesia. Ia pun memberikan data mengenai 100 gram tempe setidaknya mengandung 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 1,4 gram serat, dan 201 kalori. Sebagai perbandingan, dalam 100 gram daging sapi biasanya hanya mengandung 17,5 gram protein.
Ahli Tempe, Dr Suliantari, MS menjelaskan, proses membuat tempe adalah hal yang mudah. Namun, memproduksi tempa secara higienis dan memenuhi standar merupakan hal yang sulit. "Sejumlah produsen tempe di Indonesia telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar mutu tempe internasional (codex)," katanya.
Taro Tempe diproduksi dengan proses modern dan dikemas secara higienis sehingga mutu makanan lebih terjamin. FKS Food mengharapkan kehadiran Taro Tempe ini dapat membantu pemenuhan protein dan serat yang dibutuhkan oleh masyarakat luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement