Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pentingnya Pasar Online bagi Industri 4.0 IKM

        Pentingnya Pasar Online bagi Industri 4.0 IKM Kredit Foto: Unsplash/Andrew Neel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan, di tengah bergulirnya era industri 4.0 dan ekonomi digital, pasar online kini menjadi suatu basis penting dalam memajukan industri dalam negeri sekaligus sebagai unjuk taji produk dalam negeri kepada masyarakat luas, khususnya untuk pasar dunia.

        "Terkait dengan pasar online, Kemenperin melalui Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) memiliki program e-Smart IKM, yaitu sistem basis data IKM yang tersaji dalam bentuk profil industri, produk, dan sentra yang diintegrasikan dengan marketplace yang sudah ada," kata dia di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

        Program e-Smart IKM telah menjalin kerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli.com, Blanja.com, Ralali.com, dan Go-Jek Indonesia.

        "Melalui program e-Smart IKM, sektor IKM kita diharapkan tidak akan ketinggalan dalam tren transaksi online di dalam situs jual-beli, dan akan semakin banyak produk IKM yang kompetitif," imbuhnya.

        Kemenperin mencatat hingga akhir 2018, workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omzet sebesar Rp2,37 miliar. Berdasarkan sektornya, industri makanan dan minuman mendominasi hingga 31,87% dari total transaksi di e-Smart IKM, kemudian disusul sektor industri logam sebesar 29,10%, dan industri fesyen sebesar 25,87%.?Hingga 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta untuk ikut dalam program e-Smart IKM.

        Baca Juga: Optimisme Masyarakat Terhadap Ekonomi Dongkrak Sektor E-Commerce

        "Sudah ada beberapa cerita sukses dari para pelaku usaha yang mengikuti e-Smart IKM, misalnya IKM suku cadang kendaraan, omzetnya mampu naik mencapai Rp100 juta dalam kurun tiga bulan," tandasnya.

        Menperin pun berharap warga binaan pemasyarakatan yang sudah mendapat pembinaan bisa berwirausaha dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas sehingga mampu memasarkan produknya ke platform digital yang telah bekerja sama dengan e-Smart IKM.

        Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, warga binaan pemasyarakatan mempuyai potensi untuk menapaki masa depannya lebih baik setelah menyelesaikan masa hukumannya.

        "Untuk itu, perlu apresiasi kepada Kemenperin, Kemenkum dan HAM, serta kementerian dan lembaga lainnya yang turut membantu dalam melakukan pembinaan warga di lapas," tuturnya.

        JK optimistis produk yang dihasilkan dari warga binaan pemasyarakatan mampu kompetitif karena banyak dari mereka yang kreatif.

        "Waktu saya kecil, keset kaki dari kelapa dikenal produksi dari lapas. Sekarang sudah berbagai produk yang dihasilkan dan bermanfaat. Ini menunjukkan adanya produktivitas yang berkualitas dan berkelas," imbuhnya.

        Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly mengemukakan, penyelenggaraan pameran produk unggulan narapidana pada 2019 menjadi momen tepat. Sebab, saat ini pemasyarakatan sedang melakukan revitalisasi melalui penataan terhadap penyelenggaraan pemasyarakatan terutama pada kegiatan pembinaan kemandirian yang lebih produktif.

        "Program ini diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat terhadap kinerja pemasyarakatan. Saat ini, ada lebih 256 ribu warga binaan pemasyarakatan. Sebetulnya kalau kita bisa melakukan kegiatan produktif, mereka ini adalah labor force yang sangat besar sekali," paparnya.

        Untuk itu, diperlukan langkah sinergi banyak pihak dalam menyediakan fasilitas dan pelaksanaan program yang strategis.

        Baca Juga: IKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Airlangga Beberkan Bukti Ini

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yosi Winosa
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: