Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ma'ruf Amin Dihadang di Madura, Gus Ipul: Itu Bukan Asli Madura

        Ma'ruf Amin Dihadang di Madura, Gus Ipul: Itu Bukan Asli Madura Kredit Foto: Antara
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Penghadangan terhadap Cawapres Ma'ruf Amin di Pamekasan, Madura turut ditanggapi Ketua PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

        Gus Ipul menyayangkan penolakan dan penghadangan yang dilakukan sekelompok massa terhadap Ma'ruf Amin. Karenanya jika penghadangan tersebut dibiarkan, dikhawatirkan dapat memicu kasus serupa terhadap calon lainnya.

        "Kita prihatin sekaligus menyesalkan aksi penghadangan terhadap salah satu calon wakil presiden yang sebenarnya diperbolehkan menurut UU untuk melakukan perjalanan politik ke manapun sesuai ketentuan KPU," ujarnnya di Surabaya, Selasa (2/4/2019).

        Baca Juga: Dihadang, Ma'ruf Amin: Saya Tidak Merasa Jengkel

        "Bila ini terjadi dan dibiarkan, bisa memicu di tempat lain akan terjadi penghadangan serupa bagi calon lain," sambungnya.

        Ia mengimbau semua pihak, terutama pendukung masing-masing calon bisa menahan diri agar proses demokrasi bisa berjalan dengan normal dan damai.

        "Ada sesuatu yang lebih besar yang harus difikirkan bersama pasca Pilpres 17 April. Siapapun presidennya, rakyat ini harus sejahtera dan Indonesia menjadi semakin kuat. Itulah hal yang harus dijaga bersama-sama," jelasnya.

        Baca Juga: Kampanye Ma'ruf Amin di Madura Dihadang Pendukung Prabowo

        Gus Ipul yakin, aksi penolakan terhadap Ma'ruf Amin bukanlah karakter asli masyarakat Madura. Selama ini masyarakat Madura memiliki tradisi kuat menghormati tamu. Bisa dilihat kalau ada tamu pasti orang Madura akan membersihkan rumah, bahkan ada juga yang sampai mengecat rumah.

        "Lebih-lebih jika tamunya adalah seorang ulama. Maka itu, ini (kejadian di Pamekasan) aneh, bukan karakter Madura. Mungkin ada kesalahpahaman atau terprovokasi. Ini bukan asli Madura," tutupnya.

        Partner Sindikasi Konten: Sindonews

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: