Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo Emosian, Apa Karena Elektabilitas?

        Prabowo Emosian, Apa Karena Elektabilitas? Kredit Foto: Antara/Yusran Uccang
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan tuduhan mantan Kasum TNI JS Prabowo yang menyatakan bahwa pesawat Capres Prabowo diganggu jet tempur merupakan tuduhan serius, berbahaya, dan menghadirkan teori konspirasi membabi buta.

        "Kubu Prabowo terus membangun skenario curang termasuk tuduhan adanya intervensi negara. Semua skenario kalap itu muncul akibat hasil survei yang menunjukkan pasangan Prabowo-Sandi semakin tertekan. Mereka biasa menghalalkan segala cara, dimulai dari hoaks, fitnah, skenario curang, politisasi agama, hingga teori konspirasi buta," ujarnya, Jumat (5/4/2019).

        Baca Juga: Soal Rizieq Ragukan Keislaman Prabowo, Yusril Lebay?

        Lanjutnya, ia mengatakan yang terjadi sebenarnya adalah murni karena keamanan lantaran diwaktu yang sama ada pesawat lain yang akan mendarat.

        "Pak Prabowo sangat berbeda dengan Ibu Megawati. Saat kami mau boarding ke Cirebon, Kamis (4/4) kemarin, pesawat Ibu Megawati sempat tertunda 23 menit karena takeoff-landing Sukhoi. Ibu Megawati pun dengan sabar menerima hal tersebut, mengingat Halim memang menjadi pangkalan pesawat militer," katanya.

        Baca Juga: Kubu Prabowo Apresiasi TNI AU, Priyo Budi Santoso: Kami Percaya

        Sambung Sekjen TKN ini, "Mungkin karena Pak Prabowo merasa lebih TNI dari TNI maka munculah perasaan arogan tersebut. Sikap emosional tim Prabowo, ternyata 11-12 dengan capresnya sendiri. Pak Prabowo yang memang dikenal sebagai sosok emosional dan punya masa lalu yang kelam. Bahkan ada petinggi PPP yang secara nyata pernah melihat bagaimana ngerinya ketika Pak Prabowo emosional," jelasnya.

        Ia pun mengatakan bahwa publik dapat menyaksikan dalam aneka tampilan sikap emosi Prabowo tersebut.

        "Dalam debat terakhir, hal tidak terpuji ditampilkan ketika tertawa saja dilarang hanya karena Pak Jokowi tampil sebagai sosok yang lebih confident di dalam membangun kebanggaan terhadap TNI. Ketika Pak Jokowi mampu mengungguli seluruh gagasan politik pertahanan Pak Prabowo yang terlihat usang dan ketinggalan jaman, di situlah pecutan emosi itu terjadi. Nampaknya, Pak Prabowo tidak bisa menerima realitas Pak Jokowi lebih advance di dalam pemahaman Politik Pertahanan. Demikian halnya pernyataan Pak Jokowi yang lebih memercayai sepenuhnya institusi TNI, ternyata menjebol ambang batas emosi Pak Prabowo," tambahnya.

        Baca Juga: Dukungan FPI pada Prabowo Luntur, Jokowi: Alhamdulillah

        "Belajar dari sikap emosional Pak Prabowo tersebut, PDI Perjuangan tetap menampilkan jati dirinya sebagai partai yang menjunjung tinggi kebudayaan Timur, toleran, sopan santun, dan berkeadaban," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: