Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aksi Gebrak Meja Prabowo, Ray Rangkuti: Nggak Ngaruh ke Elektabilitas

        Aksi Gebrak Meja Prabowo, Ray Rangkuti: Nggak Ngaruh ke Elektabilitas Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Capres 02 Prabowo Subianto menggebrak-gebrak meja ketika kampanye di Kridosono Yogyakarta pada Senin (8/4).

        Baca Juga: Prabowo: Jangan Sampai Tuyul dan Hantu ikutan Nyoblos Juga

        Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menyebut perilaku pemilih Indonesia cenderung fanatik, terutama terkait pilihannya di Pilpres 2019.

        "Masyarakat Indonesia sekarang itu sudah tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh calonnya (presiden). Mereka akan tetap bela, sudah sampai segitunya sekarang ini apalagi cuma gebrak-gebrak meja seperti itu," kata Ray di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

        Meski demikian, Ray menilai aksi itu tidak akan berefek pada tingkat elektabilitasnya dalam pemilihan presiden pada 17 April mendatang.

        "Saya sih tidak terlalu yakin akan ada migrasi pemilih sekarang ini atau ada dukungan yang menurun," ucap Ray.

        Lebih lanjut, Ray menjelaskan bahwa pengaruh tersebut hanya akan terlihat pada pergeseran ke kelompok netral dan tidak akan memindahkan pendukung ke kelompok seberang.

        "Kecuali yang sangat prinsipil mungkin, misalnya, salah satu dari mereka ketahuan korupsi atau cabul, nah itu bisa anjlok tuh (jumlah pendukungnya)," ujarnya.

        Selain itu, menurut Ray tingkat militansi kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sudah mencapai 80 sampai 90 persen semakin mempersulit untuk memindahkan pendukung dari calon pasangan nomor 01 ke nomor 02.

        "Mungkin lebih ke mempengaruhi alasan atau isu pendukung dalam mendukung calonnya, misalnya, dia punya satu sampai lima isu atau alasan untuk memilih 02 sekarang berkurang," ujar Ray.

        Ray juga mengatakan bahwa meskipun alasan para simpatisan dalam mendukung suatu calon berkurang, namun hal tersebut tetap dirasa sudah cukup untuk tetap mendukung calon presiden pilihannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: