Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Traveloka Akan Jadi Unicorn Pertama yang IPO, Benarkah?

        Traveloka Akan Jadi Unicorn Pertama yang IPO, Benarkah? Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membahas perihal penawaran umum perdana (IPO) dengan agen perjalanan daring Traveloka. Startup itu mungkin akan lebih dulu melantai di bursa, mendahului para unicorn Indonesia lainnya, Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak.

        Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, BEI dan Traveloka telah membahas hal tersebut sejak tahun lalu. Namun, Traveloka cenderung berhati-hati dalam mengungkapkan rencana itu ke publik.

        "Kami masih mengeksplorasi, tetapi dalam jangka pendek tidak ada program atau rencana untuk segera merilih saham kami ke publik," ujar PR Director Traveloka, Sufintri Rahayu dalam keterangan resminya, dilansir dari KrAsia (16/4/2019).

        Baca Juga: Kabar Gembira, BRI dan Traveloka Sebar Diskon Tiket Transportasi

        BEI telah mendorong perusahaan unicorn seperti Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka untuk melantai di bursa. Bahkan, Nyoman mengatakan pihaknya telah mengakomodasi IPO deretan perusahaan digital itu, termasuk melakukan penyesuaian dalam persyaratan listing publik.

        Selama masih ada peluang penggalangan dana lainnya, startup mungkin lebih baik tetap menjadi perusahaan pribadi lebih lama.

        Setelah go public, perusahaan harus sangat berhati-hati dengan tindakan mereka karena akan lebih diteliti oleh pasar, menurut Analis Ekonomi Digital Universitas Indonesia, Fithra Faisal. Contohnya adalah kasus yang menimpa bos Bukalapak beberapa waktu lalu.

        "Itu dapat menyebabkan penurunan harga saham Bukalapak yang signifikan jika sudah go public," kata Faisal kepada KrAsia.

        Selain itu, perusahaan publik pun harus melaporkan detail keuangan, membuat pesaing jadi mengetahui hal itu. Hal tersebut bisa menjadi masalah mengingat perusahaan digital di Indonesia masih tumbuh dan persaingannya sangat ketat sekarang, tambah Faisal lagi.

        Menurutnya, Traveloka juga memiliki peluang bagus untuk mendaftar di bursa saham asing. Apalagi mengingat infrastruktur keuangan dan sumber pendanaan di Indonesia tidak semaju di negara maju. Perusahaan teknologi Asia Tenggara lainnya, seperti Sea, telah memilih untuk melantai di Amerika Serikat atau di Bursa Efek Australia.

        Baca Juga: Tiket AirAsia Hilang dari OTA, KPPU Panggil Traveloka dan Tiket.com

        Harapan BEI agar perusahaan unicorn go public di dalam negeri bisa dimengerti. Sebab hal itu dapat memperkuat ekonomi digital Indonesia dalam jangka panjang.

        "Jika unicorn go public, itu akan mendorong perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama. Kompetisi juga akan terus tumbuh dan merangsang peningkatan yang konsisten di perusahaan, dan itu dapat memperkuat ekosistem," tutup Faisal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: