PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mengantongi fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$350 juta. Perseroan melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing seiring pertumbuhan kebutuhan pendanaan perusahaan.
Besarnya minat investor asing, seperti Singapura, Taiwan, dan Jepang memberikan sindikasi pinjaman membuktikan kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap kuat, terlebih dengan pencapaian kinerja keuangan yang positif.
Hal tersebut terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar dua kali dari rencana awal.
"Kami berhasil merampungkan pinjaman sindikasi ketujuh di tahun 2019. Seperti tahun lalu, fasilitas ini akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan sebesar 5%-10% di tahun ini," kata Direktur Utama Adira Finance, Hafid Hadeli, di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: Adira Finance Bagikan Dividen Rp908 Miliar
Selain itu, baru-baru ini perseroan juga mendapatkan pemeringkat dari credit Internasional yaitu dari Moody's dan Fitch masing masing dengan peringkat Baa2 dan BBB (investment grade) yang merupakan rating yang sama dengan Republik Indonesia.
"Kami berharap bahwa dengan memperoleh peringkat tersebut dapat memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di komunitas keuangan sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk terus berupaya memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif," jelasnya.
Disebutkan, fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 36% atas pendanaan sendiri perusahaan yang mencapai Rp22 triliun pada akhir tahun 2018. Sekitar 18% dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 46% berasal dari pendanaan dari pasar modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah.
Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila, menjelaskan bahwa dengan gearing ratio pada level 3,1 kali, perusahaan memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan ke depannya untuk memenuhi kebutuhan penyaluran pembiayaan baru.
Sebagai informasi, fasilitas pinjaman US$350 juta dengan tenor tiga tahun ini memperoleh tingkat bunga yang kompetitif di tengah kondisi pasar dan perekonomian nasional yang masih mengalami ketidakpastian.
Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk BNP Paribas.; DBS Bank Ltd.; Maybank Grup; MUFG Bank, Ltd.; dan United Overseas Bank Limited. sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.
Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fully-hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk) mengingat kegiatan pembiayaan Adira Finance menggunakan mata uang rupiah dan suku bunga pembiayaan yang tetap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: