Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pede, TKN Pede Koalisi Jokowi-Ma'ruf Kuasai 60% Kursi DPR

        Pede, TKN Pede Koalisi Jokowi-Ma'ruf Kuasai 60% Kursi DPR Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Hasto Kristiyanto memperkirakan parpol koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) akan menguasai 60,2 persen kursi di DPR RI.

        Hal itu menurut Hasto sangat positif untuk mendukung program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf jika kelak bila terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

        Baca Juga: Akhirnya TKN Klaim Kemenangan, Kok Baru Sekarang?

        Hasto menargetkan, KIK akan mendapatkan sekitar 346 kursi di parlemen guna mengawal jalannya pemerintah ke depan. Angka itu diperoleh Hasto lewat hasil quick count lembaga survei.

        "Sementara dari quick count paling tidak koalisi Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin akan didukung 346 kursi di parlemen atau 60,2 persen," kata Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (19/4/2019).

        Baca Juga: Real Count KPU 4%: Jokowi-Ma'ruf Ungguli Prabowo-Sandi

        Menurut Hasto, hasil positif dari kursi parlemen ini telah mampu menjaga stabilitas dan efektivitas pemerintahan ke depan. Dengan begitu, Jokowi-Ma'ruf bisa menuntaskan seluruh janji kampanyenya dengan mudah.

        "Sesuai tema sentral ke depan dengan kepercayaan rakyat, Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin akan membentuk pemerintahan yang efektif, yang solid dari perkiraan ini," imbuhnya.

        Baca Juga: Segitunya Bela KPU, Hasto Takut Jokowi Kalah?

        Hasto mengapresiasi kinerja seluruh partai politik yang tergabung dalam KIK Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, seluruh parpol telah bekerja maksimal dalam mengawal suara yang ada di basis pendukungnya masing-masing.

        "Semua (parpol) memberikan resource-nya agar proses rekapitulasi bisa kami kawal dengan baik dan alhamdulilah banyak juga relawan yang berpartisipasi. Kita lihat 2014 lalu ada terobosan kawal Pemilu, maka kami juga membuka ruang bagi publik untuk berpartisipasi dalam mengawasi seluruh rekapitulasi itu," tutur Hasto.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: