Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alokasikan Capex Rp30 T, Astra Jatahkan Buat Gojek?

        Alokasikan Capex Rp30 T, Astra Jatahkan Buat Gojek? Kredit Foto: Lestari Ningsih
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Astra Internastional Tbk (ASII) mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp30 triliun untuk tahun 2019 ini. Capex yang seluruhnya diambil dari kas internasl tersebut lebih rendah dari capex tahun 2017 yang mencapai Rp40 triliun.

        Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto, mengungkapkan bahwa angka capex tahun lalu lebih besar seiring dengan adanya akusisi tambang emas Martabe senilai US$1 miliar. Meskipun begitu, Prijono menegaskan bahwa Astra akan siap menambah dana capex apabila ada aksi korporasi yang menggiurkan di tahun 2019 ini.

        Baca Juga: Ditinggal Komisaris Asal Jepang, Begini Jajaran Pengurus Baru Astra

        ?Tahun 2019 perkiraan kalau tidak sesuatu yang baru-baru lagi, kemungkinan (capex) ke arah Rp30 triliun. Kalau ada bidang yang mau kita masuki dan menggiurkan akan kita tambah belanja modal dan investasi,? tegas Prijono usai RUPST Astra di Jakarta, Kamis (25/04/2019).

        Ia menjabarkan, dana Rp30 triliun tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) masing-masing senilai Rp15 triliun dan Rp1,7 triliun.

        Sementara itu, sejumlah Rp2,5 triliun dari capex itu akan dialokasikan untuk ekspansi jalan tol serta pembangunan outlet baru. Sisanya, akan dipakai untuk belanja modal IT bagi anak-anak usaha Grup Astra.

        Baca Juga: Ashiap! Laba Naik 15%, Astra Tebar Dividen Rp8,6 Triliun

        Bukan hanya itu, perusahaan yang kedapatan dua kali menyuntikkan dana ke startup Gojek itu juga menyatakan ada kemungkinan untuk kembali menyuntik modal untuk unicorn Indonesia tersebut.

        Bagaimanapun, dalam dua putaran pendanaan (fund raising) Gojek, Astra sudah menanam investasi sebesar US$250 juta atau setara dengan Rp3,5 triliun.

        ?Kami enggak bisa melihat ke depan. Sampai saat ini yang bisa dikatakan, kami sudah masukan dua kali, yakni US$150 juta dan US$100 juta (untuk Gojek). Ke depan, kami akan lihat case by case dan lihat kemungkinan,? sambungnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: