Beberapa serikat buruh yang ada di Kota Bekasi memilih merayakan? Hari Buruh Internasional Alun-Alun Kota Bekasi, Jalan Veteran, Margajaya, Bekasi Selatan. Mereka memilih tidak ikut aksi perayaan May Day di Jakarta karena khawatir adanya unsur politik praktis.
Baca Juga: Buruh Akan Punya Presiden Baru
"Kami dari FSBDSI (Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia) Kota Bekasi memang sengaja merayakan hari buruh di kota bekasi ini karena di tahun politik," ucap Ketua FSBDSI untuk Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Seifudin, Rabu (1/5).
Ia menilai, dalam tahun politik seperti sekarang ini, ada potensi gesekan yang disebabkan adanya unsur politik. "Kami lebih memilih di Kota Bekasi saja untuk menyelesaikan permasalahan buruh yang ada di sini, seperti penetapan UMSK (Upah Minimum Sektoral Kota) yang masih belum tuntas," kata dia.
Ia menegaskan, sikap itu dipilih oleh serikat yang dipimpinya karena tidak ingin lagi 'kecolongan' seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia pun mengaku pada perayaan itu, datang sebanyak 900 orang anggotanya yang berasal dari 36 perusahaan yang ada di Kota Bekasi.
Pada perayaan May Day itu juga hadir serikat pekerja dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI). Dengan total masa sekitar seribu orang lebih, gabungan dua serikat pekerja ini menyampaikan tuntutannya, seperti tuntutan revisi Peraturan Pemerintah (PP) 78, permasalahan outsourcing, dan menolak sistem permagangan.
"Banyak juga perusahaan yang melanggar, yang bpjs nya nunggak, cutinya tidak diberikan, ada yang memberikan THR hanya 50 persen," kata Seifudin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: