PT Erajaya Swasembada Tbk mengumumkan laba tahun buku 2018 mencapai Rp850.089.687.072. Laba tersebut selanjutnya akan dibagikan sebagai dividen sebesar Rp50 setiap lembar saham, yang suluruhnya berjumlah Rp159,50 miliar, sebelum pajak, yang akan dibayarkan untuk 3,19 miliar lembar saham.
Hasan Aula, Wakil Direktur Utama Erajaya, mengatakan, di 2018 penjualan neto perseroan mengalami peningkatan sebesar 43,39% menjadi Rp34,74 triliun, dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp24,23 triliun.
Peningkatan itu sejalan dengan kenaikan penjualan neto perseroan dan laba tahun berjalan, yang mengalami peningkatan sebesar 156,18% menjadi Rp889,34 miliar dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp347,15 miliar.
Menurut Hasan, kinerja positif itu didorong oleh pertumbuhan titik distribusi yang mencapai 84 titik dan 936 outlet ritel. Selain itu, perseroan juga memiliki kerja sama dengan kurang lebih 52.000 ritel pihak ketiga.
Baca Juga: Ekspektasi Tak Tercapai, Penjualan Erajaya Amblas
Baca Juga: Ekspansi Bisnis, Erajaya Swasembada Bangun Anak Usaha Baru
Saat ini Erajaya memegang hampir semua merek smartphone, perangkat IoT berupa produk yang bisa terkoneksi ke smartphone, dan gadget seperti Garmin, DGI Go Pro, dan Philips. Tidak hanya itu, perseroan juga pemilik dari produk Google Play yang dijual di minimarket.? "2018 kami menguasai 35% market di Indonesia," ujar Hasan.
Sim Chee Ping, Direktur Erajaya, menambahkan, untuk meningkatkan penjualan, perseroan melakukan strategi dengan membuka Eraphone Megastore, yang mengusung konsep kombinasi dari berbagai produk yang dimiliki. Konsep ini telah dibuka di Bali dan Mall Kelapa Gading Jakarta.
Untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang produk yang dipasarkan, Erajaya juga melakukan flagship product launches, seperti iPhone XR, XS dan XS Max, Samsung Galaxy S10 Series, Xiaomi Redmi Note 7dan Redmi 7, dan Huawei 030 Pro.
iBoxing sendiri, menurutnya, merupakan interaktif selling, yang dilakukan di tempat umum, di mana semua audience yang datang di suatu tempat, dapat melihat bagaimana menggunakan sebuah alat. Seperti cara menggunakan iPad, MacBook, bagaimana melakukan diagnosis MacBook, apakah berjalan dengan baik dan apakah bisa dimaksimalkan.
"Semua kegiatan itu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk membeli produk kami," ujar Sim Chee Ping.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: