Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eximbank Lirik Pembiayaan Pelaku UKM Berbasis Platform

        Eximbank Lirik Pembiayaan Pelaku UKM Berbasis Platform Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dikenal Eximbank melirik pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berbasis platform di era teknologi saat ini.

        Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly, menyatakan pihaknya tengah menjajaki skema pembiayaan untuk platform-platform tersebut.

        "Kita lihat nanti seperti apa, kalau yang sangat mikro mereka juga sepertinya enggak membutuhkan pembiayaan sedemikian besar. Yang lebih mereka butuhkan? pendampingan. Setelah mereka dapat order yang cukup banyak mereka baru butuh modal kerja, di situ baru mereka butuh pembiayaan, kita harus bangun kapasitas dia dulu sebagai eksportir," kata dia kepada Warta Ekonomi, baru-baru ini.?

        Baca Juga: Dukung Pemberdayaan UKM, HM Sampoerna Luncurkan Aplikasi "Ayo SRC"

        Ia menambahkan, LPEI sendiri sejak tahun 2018 lalu sudah meluncurkan inisiatif bernama digital handholding program (DHP) untuk membantu menyiapkan pelaku UKM mengekspor lewat global marketplace seperti eBay, Amazon, Alibaba, dan ecommerce di Afrika.

        "Kita sudah ada pelatihan (DHP) ini di beberapa kota Indonesia dan lebih dari 1.000 UKM yang terlatih untuk masuk ke program marketplace, seperti fashion & kerjainan terutama, yang bisa berjualan di global marketplace. Kita juga kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian, Perdagangan juga, ada beberapa sih yang mulai juga," tambah dia.

        Di luar itu, lanjutnya, LPEI juga menjajaki kolaborasi dengan instansi atau penyedia fintech untuk membiayai eksportir. Diakui, salah satu tantangan menjadi eksportir adalah kompetensi. Bagi pelaku usaha mikro, mungkin mudah untuk menjual barang di dalam negeri dalam jangka pendek, namun untuk menjadi produsen atau eksportir diperlukan perencanaan bisnis dan operasional yang sustainable.

        Baca Juga: Gandeng Perguruan Tinggi, Kemenkop UKM Susun Strategi Pengembangan UMKM

        "Makanya kita bikin mereka kompetitif dulu. Kalau dengan fintech kan mungkin bunganya (pembiayaan) agak lebih tinggi ya. Karena pricing LPEI relative berbeda juga untuk fintech itu. Kemudian bagaimana evaluasi dari eksportir, karena kita kan juga diatur OJK sehingga dari sisi prudent nya juga harus kita lihat," jelas Sinthya.

        Lebih lanjut, ia mengatakan, karena fintech-pun sekarang sedang dalam proses pengembangan dengan regulator, mereka (fintech) kan berangkat dari database profil dari customer atau peminjam, kecil namun berskala besar.

        "Kalau kita eksportir kan gak semua eksportir skalanya dalam jumlah yang besar," kata Sinthya.

        Ditambahkan, ekspor dan investasi akan menjadi tema pembangunan pemerintah dalam beberapa tahun mendatang. LPEI diharapkan menjadi katalis untuk meningkatkan ekspor pelaku usaha nasional ke depan.

        "Selain memberikan pembiayaan, yang agak berbeda dengan perbankan pada umumnya LPEI juga memberikan penjaminan dan asuransi ekspor sepanjang rantai global," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yosi Winosa
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: