Situasi politik di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Menjadi pusat titik aksi penolakan hasil Komisi Pemilihan Umum, Jakarta berubah menjadi kota yang mencekam, terutama untuk wilayah yang masuk dalam Ring 1.?
Ketakutan akan terulang kembalinya tragedi 1998 tak ayal memberi tekanan terhadap aktivitas ekonomi dan investasi di Indonesia. Setelah investor pergi dari pasar saham Indonesia yang kemudian membuat IHSG terkoreksi, kini giliran rupiah yang menjadi sasaran.?
Baca Juga: Huru-Hara 22 Mei Bikin Rupiah Prihatin
Kala pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah dibuka dengan apresiasi 0,07% ke level Rp14.465 per dolar AS. Sayang seribu sayang, kini keadaan berbalik, di mana rupiah justru bergabung bersama mata uang Asia lainnya yang tertekan di hadapan dolar AS.?
Hingga pukul 09.45 WIB, rupiah terkoreksi 0,10% dan bertengger di level Rp14.495 per dolar AS. Bukan hanya itu, rupiah pun tak punya daya di hadapan mata uang dunia lainnya, seperti dolar Australia (-0,03%), euro (-0,09%), dan poundsterling (-0,23%).?
Baca Juga: Loyo, Rupiah Kembali Loyo di Mei 2019
Sementara itu, di Asia, rupiah tercatat unggul di hadapan mayoritas mata uang Benua Kuning itu. Rupiah menguat 0,17 terhadap dolar Taiwan, 0,16% terhadap won, dan 0,09% terhadap baht.?
Selain dibebankan oleh sentimen domestik, melemahnya mayoritas mata uang Asia di hadapan dolar AS juga dipengaruhi oleh sentimen global yang datang dari Uni Eropa.?
Proposal Brexit akan kembali diajukan untuk yang keempat kalinya. Seperti yang sudah-sudah, proposal tersebut akan diajukan kepada parlemen Uni Eropa untuk divoting. Berkaca dari situasi sebelumnya, voting Brexit memang penuh dengan ketidakpastian. Dengan begitu, investor akan kembali memburu dolar AS sebagai aset untuk berlindung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih