Ketua Dewan Syura Front Pembela Islam (FPI), Muhsin Ahmad Alatas, menegaskan massa awal pembuat onar di Petamburan, Tanah Abang bukan merupakan massa FPI yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat yang sebelumnya ikut berunjuk rasa di depan Badan pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Jadi ini sepertinya ada gerakan yang berupaya ditunggangi untuk merugikan FPI, sekarang mereka dompleng melalui polisi untuk memperkeruh suasana. Jadi tidak ada sebenarnya gerakan di Petamburan, orang sudah mau istirahat, dan sebagian bersiap untuk sahur, ada yang ibadah," ujarnya di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Ia menambahkan, dengan tembakan gas air mata yang hingga masuk ke masjid. Padahal, yang namanya gas air mata itu protapnya untuk membubarkan kerumunan. Sementara itu kerumunannya sudah keburu bubar sejak dini hari.
Baca Juga: Hari Ini FPI yang Kepung Bawaslu dan KPU
"Jadi sebenarnya apa yang mau dicari?," imbuhnya.
Menurutnya, massa yang menyebabkan kericuhan dan kerusuhan di Tanah Abang itu, bukan massa FPI dan juga bukan tanah Tanah Abang. Namun, ketika akhirnya pasukan Brimob terus menerus menyerang dengan gas air mata, tentu massa dari FPI dan warga juga pasti akan ikut membalas.
Ia menjelaskan, yang membuat pihaknya semakin jengkel ketika ambulans akan mengantar korban pun dihalang-halangi. "Ini kenyataan ini, sekarang sudah ada yang meninggal tiga orang jadi korban. Ini apa Ini," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: