Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, menghadiri sekaligus membuka Konferensi Internasional Kekayaan Intelektual dan Pembangunan (International Conference on Intellectual Property and Development) di Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) di Jenewa, Swiss, Senin (20/5/2019). Konferensi ini? dihadiri oleh delegasi dari 191 negara anggota WIPO.
Triawan menekankan bahwa manajemen kekayaan intelektual memiliki peran besar dalam pengembangan ekonomi dan industri kreatif. Kreativitas yang terkemas dalam bingkai manajemen kekayaan intelektual akan mendorong inovasi yang menciptakan nilai tambah lebih tinggi.
?Di era revolusi digital ini, salah satu kunci utama peningkatan daya saing di tingkat global adalah memadukan proses kreatif dan inovatif dengan manajemen kekayaan intelektual. Prioritas terhadap ekonomi berbasis inovasi dan kreativitas tidak saja menjadi prioritas Indonesia, melainkan perlu menjadi prioritas komunitas global,? ungkap Triawan dalam keterangan tulisnya.
Baca Juga: Bekraf dan BNI Syariah Luncurkan Deureuham 2019
Ia juga? menyampaikan bahwa? pihaknya? menjalankan program untuk memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif terkait manajemen kekayaan intelektual. Program ini diantaranya meliputi fasilitasi registrasi aset kekayaan intelektual bagi UMKM hingga platform manajemen distribusi musik berdasarkan teknologi blockchain yang disebut Portamento yang diinisiasi oleh Bekraf.
Sementara itu Ketua Komite Internasional terkait Kekayaan Intelektual dan Pembangunan (CDIP) Hasan Kleib menambahkan bahwa konferensi ini merupakan yang pertama kalinya diselanggarakan dan menjadi platform pembahasan tentang pengetahuan dan pengalaman nasional, regional, dan internasional terkait isu-isu kekayaan intelektual, serta strategi mendapatkan manfaat dari sistem kekayaan intelektual.
Hasan juga menekankan pentingnya menciptakan hubungan antara kekayaan intelektual dan pencapaian agenda pembangunan.
Baca Juga: Bekraf-88rising Buka Kesempatan Solois Jangkau Pasar Global
?Konsep kekayaan intelektual diciptakan untuk memastikan manfaat dari inovasi dan kreativitas dapat dinikmati secara luas, tanpa koordinasi antara kebijakan kekayaan intelektual dan kebijakan pembangunan, maka kreasi dan inovasi bangsa akan sulit untuk mendukung pembangunan ekonomi,? ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa kepemimpinan Indonesia di CDIP terus difokuskan untuk mendukung salah satu program prioritas pemerintah untuk mendorong ekonomi Indonesia yang berbasis inovasi dan kreativitas. Salah satu faktor utama dalam mewujudkan prioritas tersebut adalah melalui sistem kekayaan intelektual yang berimbang.
?Implementasi agenda pembangunan yang bersinergi dengan kebijakan kekayaan intelektual diharapkan dapat mendukung upaya Indonesia untuk bergerak meninggalkan ekonomi berbasis sumber daya alam menuju ekonomi berbasis pengetahuan,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: