Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Desain Didorong Tumbuh Lewat Kolaborasi EDF 2025

Industri Desain Didorong Tumbuh Lewat Kolaborasi EDF 2025 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin sebagai penggerak nilai ekonomi dalam industri desain melalui penyelenggaraan Ekraf Design Awards (EDA) 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Kamis (4/12/2025) lalu. 

Ajang yang menjadi bagian dari Ekraf Design Festival (EDF) 2025 itu dimanfaatkan pemerintah sebagai ruang temu talenta kreatif untuk memperluas jaringan profesional dan memicu lahirnya karya berdaya saing.

EDF 2025 dibentuk sebagai platform yang mempertemukan arsitek, desainer produk, desainer interior, dan desainer komunikasi visual guna membangun ekosistem kreatif yang saling melengkapi. 

Wakil Menteri Ekraf Irene Umar mengatakan kegiatan tersebut mencerminkan potensi ekonomi yang dapat dihasilkan ketika empat subsektor desain terhubung dalam satu wadah kerja bersama.

“Kami mengapresiasi semangat kolaborasi yang dibawa dari EDF 2025 yang bisa dilihat bukan hanya dari satu subsektor saja, tapi ada empat subsektor yang saling terhubung untuk networking,” ujar Irene, dikutip Senin (8/10/2025). 

Baca Juga: Kementerian Ekraf Perkuat Fondasi Ekosistem Film Lewat Aktivasi di JAFF Festival 2025

Ia menambahkan proses seleksi dilakukan melalui open call yang menarik 97 pendaftar dan menghasilkan 20 desainer terpilih untuk mengikuti Design Camp serta presentasi karya.

Irene menilai peserta menghadirkan pendekatan desain yang merefleksikan ketahanan dan keberlanjutan. 

“Ada 20 desainer terpilih yang menempatkan ekonomi kreatif dalam karya-karya desain yang tangguh. Apalagi tema Empathetic Resilience yang berarti menuju sustainability point,” kata dia.

Kementerian menekankan bahwa inovasi desain berperan membuka peluang usaha baru, memperluas akses pasar, serta meningkatkan visibilitas talenta kreatif di tingkat nasional. 

Irene menyebut pencarian unique selling point Indonesia menjadi elemen penting dalam pengembangan identitas desain yang relevan. 

“Pada saat kita mencari USP tersebut, maka tujuannya untuk mencari identitas diri sendiri sehingga kecintaan kita terhadap Indonesia tetap terbentuk dalam setiap karya desain yang dihasilkan,” ucapnya.

Direktur Arsitektur dan Desain Sabar Norma Megawati Panjaitan menjelaskan EDF 2025 dirancang sebagai ruang pamer sekaligus pusat jejaring yang dapat memperkuat industri kreatif berbasis desain. 

“EDF 2025 merupakan program kolaboratif yang diharapkan dapat menjadi ruang showcase dan networking bagi para desainer. EDF juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk menciptakan industri kreatif yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, pemerintah memberikan sembilan kategori penghargaan kepada para desainer: Muhammad Alim Hanafi (Arsitektur), Dendy Revolusi (Desain Interior), Mochammad Rizky Candias (Desain Komunikasi Visual), dan Heri Supriyanto (Desain Produk).

Baca Juga: Kementerian Ekraf Perkuat Jaringan Industri Kreatif ke Internasional Lewat JAFF Market 2025

Selain itu, Drift Design Lab meraih penghargaan Konsep Dampak Ekonomi Terbaik melalui karya “Lerai”, Studio A untuk Konsep Dampak Sosial Terbaik, Collective Circle untuk Konsep Dampak Lingkungan Terbaik, UD. Makmur sebagai Konsep Kolaborasi Multi Disiplin Terbaik, serta Co.rela.si sebagai Konsep Dampak Terlengkap Terbaik.

Sebagai langkah memperkuat kolaborasi industri, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu menandatangani Nota Kesepahaman dengan lima asosiasi profesi desain, yaitu IAI, HDII, ADGI, ADPII, dan AIDIA. 

Kementerian menilai kesepakatan tersebut dapat menjadi landasan kerja sama jangka panjang untuk pengembangan standar profesional, peningkatan kapasitas, serta peluang bisnis baru di sektor desain.

Kegiatan turut dihadiri Staf Khusus Menteri Bidang Manajemen Internal dan Efektivitas Organisasi Muhammad Yanuar Pranuradhi, Direktur Fesyen Romi Astuti, Direktur Musik Muhammad Amin, serta sejumlah kurator, asosiasi profesi, dan sponsor industri kreatif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: