Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kursi Golkar Turun, Airlangga Deg-degan

        Kursi Golkar Turun, Airlangga Deg-degan Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Golkar meraih 85 kursi di DPR pada Pemilu 2019 ini. Jumlah itu turun jika dibandingkan dengan perolehan pada Pemilu 2014 yang lalu. Dari segi suara, mereka juga disalip Partai Gerindra.

        Kondisi itu pun memunculkan desakan agar dilakukan percepatan Musyawarah Nasional (Munas). Salah satu inisiator gerakan itu adalah politisi partai berlambang pohon beringin tersebut yaitu Azis Samual.

        "Konsolidasi sudah bulat, 25 DPD I dan beberapa DPD II sudah merestui percepatan Munas ini," kata Azis melalui keterangan tertulisnya, Senin, (27/5/2019).

        Baca Juga: PKB Harap Dapat Jatah 10 Menteri, Golkar: Proporsional Saja

        Aziz menginginkan agar Munas digelar maksimal akhir Juli nanti. Mantan Pelaksana Tugas Ketua DPD I Golkar Papua itu akan membuka siapa saja DPD I yang dia maksud bila waktunya sudah tiba.

        "Target di awal, Golkar harus mencapai 110 kursi di DPR RI. Tapi ini jauh, kami juga hanya duduk di posisi ketiga, ini tak semestinya terjadi, artinya Airlangga sebagai ketua umum gagal, sudah sepatutnya bertanggung jawab, dan harus mundur," katanya lagi.

        Sesuai hasil rekapitulasi Pemilu 2019, Golkar hanya ada di posisi ketiga dengan raihan 12,31 persen atau setara 17.229.789 suara. Sedangkan, targetnya adalah 18 persen.

        Baca Juga: Tak Ikut Kumpulkan Bukti Kecurangan, KSPI Bilang: Tetap Setia sama Prabowo

        "Ini malah berkurang dan jauh dari target. Sudah jelas gagal total Airlangga dan sekjennya," ujarnya.

        Azis menambahkan suara yang didapat Golkar lebih pada karena perjuangan para caleg-caleg incumbent. Bukan karena kemampuan ketua umum dan sekretaris jenderal mengkonsolidir partai.

        "Ini berarti roda kaderisasi partai nggak jalan, partai tak mampu mendorong penambahan, justru terpuruk kalah sama partai lain," katanya.

        Sekedar informasi, jumlah kursi yang didapatkan Golkar pada 2014 mencapai 91 kursi. Pada 2019, jumlah total kursi keseluruhan bertambah dari 560 menjadi 575, tapi mereka hanya mendapat 85.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: