PT Digital Alpha Indonesia (UangTeman) secara resmi mendapatkan izin permanen dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 Mei 2019. Sebelumnya, UangTeman, bersama 108 pemberi pinjaman online yang diatur saat ini, berstatus terdaftar untuk sementara selama 2 tahun terakhir berdasarkan POJK 77 tahun 2016.
CEO UangTeman Aidil Zulfikli, mengatakan, keberhasilan ini menjadi buah dari kerja keras seluruh tim UangTeman dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial.
"Keberhasilan meraih status berizin ini menunjukkan bahwa tak hanya model bisnis, manajemen risiko, keandalan teknologi, dan kepatuhan kami terhadap peraturan dan kode etik UangTeman telah divalidasi oleh OJK, tetapi juga membuka peluang bisnis lebih lanjut untuk fase pengembangan berikutnya," katanya di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Baca Juga: UangTeman Terapkan Standar ISO/IEC 27001
Aidil menambahkan bahwa pemberian izin permanen ini berarti bahwa UangTeman sekarang memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk menetapkan kepatuhan dan standar etika dalam industri untuk pinjaman online sehingga bisa menjadi model bagi pelaku industri lainnya.
UangTeman juga akan melanjutkan kontribusinya dalam mendukung program inklusi keuangan pemerintah sehingga masyarakat Indonesia yang kurang terlayani oleh institusi keuangan konvensional memiliki akses yang lebih baik ke layanan keuangan.
?Kami sangat mengapresiasi upaya OJK untuk mendukung inovasi dan pengembangan fintech di Indonesia dan usaha OJK dalam mendorong keseimbangan antara perlindungan konsumen dan pengembangan industri yang sehat. ?Proses pengujian operasional pelaku industri secara langsung dan pemeriksaan kepatuhan terhadap regulasi dalam pemberian izin merupakan bukti bahwa OJK menjamin industri fintech diisi oleh perusahaan yang kuat dan siap beroperasi di Indonesia sehingga juga memberikan perlindungan terhadap konsumen,? jelas Aidil.
?Bagi saya, pilihan antara pertumbuhan jangka pendek dan keberlanjutan bisnis jangka panjang dan manajemen risiko adalah pilihan yang sangat jelas. UangTeman telah bertahan selama 4 tahun di pasar karena telah berhati-hati dalam pertumbuhannya dan menekankan fokus pada pemilihan infrastruktur tepat yang mendukung pertumbuhan di masa depan," tutup Aidil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: