Huawei Technology membuka lab bagi jaringan next generation 5G di Seoul, Kamis (30/05/2019). Sayangnya, peluncuran tersebut berlangsung diam-diam mengingat kondisinya yang sedang ada dalam ?daftar hitam? Pemerintah Amerika Serikat (AS), juga mengingat AS adalah sekutu dekat Korea Selatan.
Raksasa IT China ini, produsen peralatan telkom global papan atas, mengatakan akan menginvestasikan US$5 juta untuk lab yang berlokasi di distrik Junggu, Seoul. Peluncuran diam-diam ini sama sekali tidak mengundang media sama sekali.
Baca Juga: Huawei Gugat Pemerintah AS di Texas
Seperti dilansir dari Reuters, kantor Huawei Korea memberikan statemen, ?Berdasarkan filosofi ?In Korea and for Korea? serta kekuatan jaringan 5G, Huawei akan membangun ekosistem 5G melalui kerjasama dengan sejumlah perusahaan IT Korea Selatan, utamanya golongan UKM.?
Situasi peluncuran ini memang agak kurang pas dengan situasi sekarang di mana awal bulan ini AS baru saja melarang perusahaan-perusahaannya untuk berbisnis dengan Huawei. Bahkan AS juga melarang negara-negara sahabatnya untuk melakukan hal yang sama, termasuk Korea Selatan.
Baca Juga: Huawei Ajak AS Ubah Pendekatan Terkait Keamanan Siber
?Huawei? ingin mempromosikan peluncuran ini kepada sebanyak mungkin UKM Korea, tapi kami memutuskan untuk diam-diam saja dan tidak mengundang wartawan. Kami khawatir hal ini akan membahayakan partner kami di Korea kalau fotonya atau beritanya muncul di media,? demikian pernyataan seorang sumber di dalam Huawei Korea yang menolak disebutkan identitasnya.
Lab di Korea ini akan menjadi pusat pengembangan service 5G di dunia yang memungkinkan perusahaan lain untuk mencoba platform-nya.
Korea Selatan sendiri sudah me-roll ot service 5G mulai bulan April. Ada harapan dengan 5G ini akan banyak terobosan teknologi, seperti misalnya mobil tanpa sopir (autonomous car).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih