Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        TKN Jokowi: Ada yang Mengusung Radikalisme, Siapa?

        TKN Jokowi: Ada yang Mengusung Radikalisme, Siapa? Kredit Foto: Humas MPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengatakan pernyataan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu disampaikan berdasarkan informasi intelijen.

        "Memang kalau kita melihat fenomena-fenomena terutama akhir-akhir, baik sebelum pemilu maupun setelah pemilu nampak sekali bahwa banyak kelompok-kelompok terutama dalam tanda petik, kelompok-kelompok yang bisa masuk kategori mengusung radikalisme. Yang kedua mengusung cara berpikir yang berbeda dengan paham kita, (paham) Pancasila, NKRI," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/5/2019).

        Ia menambahkan, dalam kelompok tersebut munculnya ide khilafah atau gerakan khilafah. Karenanya menjadi sebuah ancaman dan merupakan bibit yang mengancam kedaulatan negara.

        Baca Juga: Pernyataan Menteri Pertahanan Untuk Damaikan Kubu Jokowi dan Prabowo?

        "Munculnya gerakan-gerakan yang membangun kekerasan, dibangun atas dasar kekerasan kita lihat itu juga bagian dari bibit mengganggu kedaulatan negara. Dan banyak lagi fenomena-fenomena yang saya kira harus menjadi perhatian kita secara serius," katanya.

        Sebelumnya, Ryamizard menilai pihak yang membuat keributan saat ini bukanlah musuh bangsa melainkan kelompok-kelompok teroris.

        "Polisi sudah baik, sudah capek, banyak korban. Kalau saya bicara, tidak ada lagi negosiasi, tidak ada lagi berunding-berunding. Yang ada harus diselesaikan dengan baik. Apa pun untuk negara dan bangsa. Saya selama ini tidak ada musuh kok, teman semua," jelasnya.

        "Musuh saya, musuh TNI, musuh negara misalnya teroris. Yang ribut-ribut ini bukan musuh, tapi teman," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: