Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, mengatakan Polri harus mewaspadai sepak terjang jaringan ISIS di Indonesia. Sebab tak menutup kemungkinan adanya aksi teror lainnya yang terjadi setelah peristiwa bom bunuh diri di Polisi Tugu Kartosuro, Solo, Jawa Tengah.
"Sangat mungkin aksi teror akan dilakukan lagi. Yang harus diwaspadai, selain kelompok lokal, juga ada jaringan teroris global, khususnya kelompok ISIS yang sudah terdesak di Timur Tengah dan mengubah strateginya untuk membuat teror di negara lain, termasuk di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (6/6/2019).
Ia menambahkan, harus diakui wilayah Indonesia saat ini cukup berkembang soal paham radikal, dan munculnya bentuk serangan yang dilakukan individu belakangan ini. Karenanya berharap masyarakat turut serta menjaga keamanan dan ketertiban dengan waspada terhadap orang asing di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Polisi dan Masyarakat Diminta Waspadai Aksi Teroris Lone Wolf
"Masyarakat diharapkan segera melaporkan kepada aparat kepolisian jika diduga ada orang yang mencurigakan, bisa jadi yang bersangkutan adalah teroris," katanya.
Menurut Poengky, Densus 88 telah memiliki database jaringan teroris, sehingga meski lone wolf beraksi sendiri, biasanya mereka menjadi pengikut atau simpatisan dari jaringan teroris yang sudah diidentifikasi oleh Densus.
"Sehingga geraknya mudah terbaca. Oleh karena itu Polri mudah mengidentifikasi dan menangkap orang yang diduga pelaku teror," tutupnya.
Diketahui, pelaku menggunakan bom pinggang saat meledakan Pos pemantauan mudik Lebaran Tugu Kartosuro, Solo, Jawa Tengah. Akibat ledakan bom bunuh diri itu, pelaku tersebut menderita luka di perut dan tangan kanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: