Lemahnya pertumbuhan penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat di bulan Mei serta peningkatan gaji yang di bawah harapan, telah menimbulkan kekhawatiran kehilangan momentum dalam aktivitas ekonomi akan menyebar di pasar tenaga kerja, yang ujung-ujungnya bisa menekan The Fed agar menurunkan suku bunga pada tahun ini.
Lemahnya penyerapan tenaga dilaporkan sebelum meningkatnya eskalasi ketegangan antara Meksiko dengan kedua mitra dagang utamanya, China dan Meksiko. Para analis sudah mengingatkan bahwa perang dagang hanya akan melemahkan perekonomian, yang sebenarnya sedang menikmati masa ekspansi 10 tahun, terpanjang sepanjang sejarah.
Baca Juga: Perang Dagang AS-China Akan Turunkan PDB Global US$600 Miliar
Sebagaimana dilansir laman Reuters, ternyata jumlah tenaga kerja yang tercipta di Maret dan April juga dalam realisasinya lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya. Hal ini makin mengindikasikan penciptaan lapangan kerja sudah di titik yang rendah.
"Laporan hari ini menyimpulkan bahwa pemotongan suku bunga bisa terjadi, dan mendukung pandangan kami bahwa ketegangan perang dagang akan melemahkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini cukup bagi The Fed untuk merespons? dengan memotong suku bunga pada September dan Desember," ujar Joseph Song, ekonom Bank of America Merrill Lynch di New York.
"Melemahnya penyerapan tenaga kerja dialami di berbagai sektor industri, dan ini terjadi bukan karena ada pemogokan atau ada bencana alam," ujar Michael Feroli, ekonom JPMorgan di New York.
Kendati demikian, para ekonom yakin The Fed masih menunggu tanda-tanda lain dari pasar tenaga kerja serta dari isu perang dagang sebelum menerapkan kebijakan moneter. Meeting The Fed akan diadakan pada 18-19 Juni ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: