Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Istana: Jangan Sebut-Sebut Itu Lagi (Tim Mawar)

        Istana: Jangan Sebut-Sebut Itu Lagi (Tim Mawar) Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyebut tak ada kelompok 'Tim Mawar' dalam rangkaian kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei lalu. Ia meminta istilah 'Tim Mawar' tak lagi digunakan terkait aksi kerusuhan yang terjadi beberapa pekan lalu.

        "Sebenarnya jangan bicara 'Tim Mawar' lagi, karena 'Tim Mawar' (itu) dulu. Mereka-mereka bagian-bagian dari 'Tim Mawar' yang dulu. Hanya dikatakan 'oh Tim Mawar'. Tapi sesungguhnya dalam kerusuhan sekarang ini tidak ada 'Tim Mawar'," jelas Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Rabu (12/6/2019).

        Baca Juga: Eks Komandan: Tim Mawar Sudah Bubar

        Ia juga mengaku tak mengetahui secara pasti apakah mantan anggota 'Tim Mawar' terlibat secara perorangan dalam kerusuhan itu. Moeldoko pun memilih untuk menyerahkan hal ini pada penyelidikan kepolisian.

        "Kalau perorangannya kita nggak tahu, nanti polisi yang lebih tahu dari hasil penyidikan," ungkapnya.

        Karena itu, Moeldoko meminta agar istilah 'Tim Mawar' tak lagi digunakan dalam kerusuhan 21-22 Mei lalu. Ia khawatir istilah tersebut justru akan membuat situasi semakin rancu.

        Baca Juga: Tim Mawar Sudah Selesai, Jangan Dibangkitkan Lagi

        "Jangan lagi menyebut Tim Mawar, nanti merancukan situasi," kata Moeldoko.

        Sebelumnya, mantan Komandan Tim Mawar Kopassus TNI AD Mayjen TNI Purnawirawan Chairawan Nusyirwan menyampaikan keberatannya dengan istilah 'Tim Mawar' yang digunakan oleh Majalah Tempo dalam laporan investigasi kerusuhan 22 Mei lalu. Menurutnya, pelaku yang diduga terlibat hanyalah perorangan.

        "Tim Mawar kan sudah bubar. Itu kan menyudutkan berarti. Tahun 1999 sudah bubar. Kalau pun ada, itu kan personel, anggota. Tidak mungkin satu orang dibilang tim, atau dua orang disebut tim. Tim itu banyak," ujar Chairawan di Gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta.

        Chairawan juga mengklaim tidak terlibat dalam kerusuhan 22 Mei lalu. Menurut dia, saat kerusuhan terjadi, ia sedang berada di rumah berbuka bersama keluarga dan menyaksikan peristiwa tersebut melalui layar kaca.

        Namun, ia mengakui mengenal Letkol Purnawirawan Fauka Noor Farid yang diduga memiliki peran dalam aksi kerusuhan lalu. Fauka merupakan anak buahnya dalam Tim Mawar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: