Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wijaya Karya Lakukan Pemetaan Sungai Duri dengan Drone

        Wijaya Karya Lakukan Pemetaan Sungai Duri dengan Drone Kredit Foto: Terra Drone Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemanfaatan teknologi drone di sektor konstruksi bukanlah hal yang baru. Drone mulai banyak digunakan untuk keperluan survei pemetaan topografi karena dapat bekerja di luasan yang beragam dan dengan mudah menjangkau wilayah lokasi konstruksi.

        Selain untuk kebutuhan pemetaan, drone dalam infrastruktur membantu melihat progress pengerjaan pembangunan hingga melihat potensi berbahaya di wilayah pengerjaan konstruksi. Drone juga dapat terbang diketinggian rendah sehingga dapat mendapatkan resolusi gambar yang lebih tinggi.

        Michael Wishnu Wardana Siagian, Managing Director Tera Drone Indonesia, mengungkapkan, di Jepang, lokasi kantor pusat Terra Drone Corporation, teknologi drone di sektor konstruksi bukan lagi hanya sebuah inovasi, melainkan oleh pemerintah telah dijadikan metode standar dalam setiap proyek infrastruktur.

        Baca Juga: Terra Drone Indonesia Pantau Jalur Transmisi Listrik Milik PLN

        "Drone dapat diterima karena terbukti memudahkan dan mempersingkat waktu pekerjaan, mendukung proses kontruksi yang efektif dan berkelanjutan. Diharapkan, perusahaan-perusahaan penyedia jasa konstruksi nantinya akan semakin banyak yang mengadaptasi teknologi drone dalam pekerjaanya jika dilihat dari banyaknya kemudahan dan manfaat yang akan didapat," ujar Michael kepada Warta Ekonomi, Kamis (13/4/2019).

        Michael mengungkapkan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk telah lama memanfaatkan teknologi drone untuk mempermudah pekerjaan mereka. Kegiatan terakhir bersama Terra Drone Indonesia adalah survei foto udara pada proyek infrastruktur yang terletak di Sungai Duri, Bengkayang, Kalimantan Barat, yang sukses dilakukan menggunakan drone akhir Mei lalu. Survei tersebut dilakuka di wilayah seluas ? 347 hektar, dengan hasil akhir berupa peta topografi dan kontur dengan interval 1 meter.

        "Pekerjaan itu dikerjakan untuk kepentingan pemutakhiran topografi awal dalam perhitungan kebutuhan biaya konstruksi, perencanaan teknis, rekayasa, operasi, manajemen pembangunan hingga pengambilan keputusan strategis. Terra Drone Indonesia menggunakan drone seri Terra Wing yang dapat menghasilkan peta dengan ketelitian kurang dari 10 cm," tutup Michael.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: