Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UGM-Terra Drone Kolaborasi, Turun Mitigasi Bencana Longsor di Jateng

UGM-Terra Drone Kolaborasi, Turun Mitigasi Bencana Longsor di Jateng Kredit Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terra Drone Indonesia dan Universitas Gadjah Mada berkolaborasi untuk melakukan survei dan penelitian untuk identifikasi morfologi longsor di daerah rawan longsor di Dusun Kalisari, Desa Margoyoso, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Kita perlu terus mendukung pengembangan penelitian dan berharap bisa diaplikasi di area rawan longsor lain ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana.” ujar Managing Director Terra Drone Indonesia, Michael Wisnu Wardana, dilansir pada Senin (18/12).

Baca Juga: Terra Drone Indonesia Lakukan Pemetaan PTSL di Area Lebih dari 70.000 Ha, Buat Apa?

Teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) dan Global Navigation Satellite System (GNSS) digunakan untuk membantu pengambilan data area yang tertutup vegetasi rapat. Teknologi yang bekerja melalui sensor laser ini dapat  menembus vegetasi rapat, sehingga dapat menghasilkan data model tiga dimensi berupa point cloud yang menggambarkan kondisi tanah di bawah tutupan vegetasi.

Penggunaan LiDAR bernama Terra Lidar One, dapat menghasilkan kerapatan data yang tinggi, sangat memudahkan dalam identifikasi elemen morfologi longsor, seperti bentuk lereng, penampakan retakan, hingga erosi. Data tersebut efektif untuk mengidentifikasi potensi bahaya longsor dan merumuskan strategi mitigasi yang lebih tepat. Terlebih penggunaan drone LiDAR ini membuat identifikasi area rawan yang sulit dijangkau dapat terpetakan dengan mudah. 

Di sisi lain, Universitas Gadjah Mada juga melakukan observasi material seperti pengambilan sampel tanah dan batuan, serta survei geolistrik. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam pemahaman lebih mendalam mengenai karakteristik material di sekitar area Kalisari.

“Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan UGM terkait penggunaan teknologi drone LiDAR dalam survei geomorfologi longsor ini, hal ini  membuktikan kemajuan signifikan dalam penelitian bencana alam. Inovasi ini tidak hanya mempermudah identifikasi potensi bahaya, tetapi juga memberikan keunggulan dalam penyusunan rencana mitigasi," jelas Michael.

Baca Juga: Setelah Akuisisi Tokopedia, Kini Tiktok dan GOTO Gandeng UGM Buat Ciptakan Talenta Digital

Bencana longsor telah menjadi permasalahan serius di Indonesia, menempati posisi kedua dalam bencana yang sering terjadi dalam sepuluh tahun terakhir. Sebanyak 4656 kejadian tercatat dari tahun 2018 hingga 2023 ini, dengan kerugian material yang signifikan dan mengakibatkan korban jiwa. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan mitigasi menjadi sangat krusial untuk meminimalkan dampak bencana ini. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penelitian dan aplikasi teknologi terus berkembang untuk menjadikan Indonesia lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bencana longsor di masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: