Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dongkrak Ekosistem Geospasial, Terra Drone Hadirkan Pelatihan Terkait Sensor LiDAR

Dongkrak Ekosistem Geospasial, Terra Drone Hadirkan Pelatihan Terkait Sensor LiDAR Kredit Foto: Terra Drone Indonesia
Warta Ekonomi, Bogor -

Terra Drone Indonesia memberikan pelatihan akuisisi data geospasial berbasis sensor LiDAR. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan data geospasial di Indonesia. Head of Training Terra Drone Indonesia, Rifqi F Azhar mengungkapkan pihaknya berkolaborasi dengan Badan Informasi Geospasial (BIG), khususnya tim perumus Standar Pemrosesan Data Hasil Akuisisi LIDAR.

“Pelatihan untuk Badan Informasi Geospasial ini diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas data geospasial di Indonesia. Hal ini akan mendukung perkembangan sektor-sektor kunci yang sangat bergantung pada informasi geospasial yang akurat. Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong pemetaan geospasial yang lebih baik dan akurat di Indonesia,” katanya dilansir pada Senin (13/11).

Baca Juga: Perkuat Bisnis, Indomobil Finance Peroleh USD400 Juta Pinjaman Sindikasi

Adapun kegiatan ini diikuti oleh berbagai unit teknis dalam BIG seperti Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial (PSKIG), Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PPKLP), Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik (PPIT) dan  Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim (PPRT).

Pelatihan ini dilakukan sebagai bagian dari Peningkatan Kompetensi SDM untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang komprehensif tim unit teknis dalam BIG tentang pemetaan udara menggunakan LIDAR, serta untuk keperluan perumusan dokumen standar RSNI Pemrosesan data geospasial skala besar dalam penyediaan peta dasar skala besar untuk mendukung prioritas nasional.

Melalui pelatihan ini, para peserta diajarkan tentang konsep dan penggunaan teknologi sensor LiDAR dalam pemetaan geospasial antara lain penggunaan teknologi fotogrametri, perencanaan hingga pengolahan data yang akurat, penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk melakukan pengukuran titik kontrol, yang sangat penting dalam mencapai akurasi tinggi dalam pemetaan geospasial.

Selain itu, para peserta juga diajarkan teknik pengolahan data yang dihasilkan oleh sensor LiDAR, termasuk klasifikasi point cloud, ortofotoDigital Surface Model (DSM), dan Digital Terrain Model (DTM). Uji akurasi data LiDAR juga tak luput dari untuk dipelajari agar setiap data yang dihasilkan oleh sensor LiDAR memiliki hasil akurasi yang optimal.

LiDAR (Light Detection and Ranging) sendiri telah menjadi salah satu teknologi terkemuka dalam pemetaan geospasial. Salah satu keunggulan utama yang dimiliki LiDAR adalah akurasi tinggi dalam pengukuran. Dengan teknologi laser yang digunakan, LiDAR mampu mengukur jarak dengan sangat tepat antara sensor dan objek di permukaan bumi. Hasilnya adalah data yang sangat akurat, yang sangat penting dalam pemetaan presisi seperti pemodelan kontur tanah dan identifikasi bangunan. Selain itu, sensor LiDAR dapat mengumpulkan data dengan cepat, bahkan dari ketinggian yang relatif tinggi, sehingga mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan dalam pemetaan wilayah yang luas.

Baca Juga: Jokowi Disebut 'Aktor-Sutradara' Terbaik, Ini Alasannya!

Keunggulan lainnya dari LiDAR adalah kemampuannya untuk beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca, dapat digunakan dalam lingkungan yang sulit diakses atau berbahaya bagi manusia, seperti daerah terpencil, daerah terdampak bencana, atau lingkungan industri berbahaya. Data 3D yang kaya yang dihasilkan oleh LiDAR memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang lingkungan yang dipetakan, dan kemampuannya untuk menembus vegetasi dan mendeteksi permukaan tanah di bawahnya sangat bermanfaat dalam pemetaan hutan, pertanian, dan lingkungan yang ditutupi oleh vegetasi yang padat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: