Juru Bicara Tim Kampanye Nasional, Ace Hasan Syadzily, menanggapi pernyataan Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut ajakan Joko Widodo memakai baju putih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai pelanggaran serius.
Menurut Ace, bila imbauan memakai baju putih dianggap sebagai intimidasi, hal tersebut paranoid.
"Apakah imbauan memakai baju putih dianggap sebagai tekanan psikologis dan intimidasi, menurut saya paranoid itu namanya," kata Ace di Jakarta, belum lama ini.
Ia menjelaskan, meskipun orang memakai baju berwarna apapun saat memilih, begitu masuk ke dalam TPS akan datang dan memilih sendiri. Tentunya tidak ada misalnya intimidasi.
"Kecuali kalau misalnya dalam TPS orang dipaksa pokoknya kamu memilih, itu intimidasi. Yang sifatnya sangat imbauan itu kan kita tahu juga bahwa orang menggunakan baju putih itu kan simbol orang bersih, bekerja, dan berusaha sederhana," ujar Ace.
Ia meminta agar imbauan memakai baju putih saat pemungutan suara tak perlu juga dipahami sebagai pelanggaran serius. Apalagi dinilai sebagai tindakan intimidasi dan tekanan psikologis.
"Soal imbauan memakai baju putih itu dianggap sebagai pelanggaran yang serius,?yang saya tahu Pak Jokowi itu dari dulu memakai baju putih," tutur?Ace.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo