Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mau Seperti Go-Jek hingga Tokopedia? Merek Harus Maksimalkan Iklan Outdoor

        Mau Seperti Go-Jek hingga Tokopedia? Merek Harus Maksimalkan Iklan Outdoor Kredit Foto: Nielsen Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemilik merek harus memaksimalkan penggunaan media luar ruang dalam mempromosikan produk mereka. Sebab, menurut studi Nielsen Consumer Media & View, jangkauan bentuk media itu mencapai 66%.

        Dilihat dari jenisnya, format static outdoor memiliki jangkauan tertinggi sebab 64% konsumen menyatakan melihat iklan di media tersebut dalam satu minggu terakhir sebanyak 10 kali. Bentuk lain yang menarik perhatian konsumen ialah media luar ruang yang bergerak seperti iklan di sarana transportasi publik (45%) dan mobil pribadi (32%). Sementara 16% konsumen melihat iklan dipasang di dalam gedung (perkantoran atau perbelanjaan).

        "Saat ini angka yang tertera hanya sekadar terpapar, artinya melihat iklan tersebut. Surveinya dilakukan terhadap 17 ribu responden di 11 kota besar," jelas Executive Director Media Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, Rabu (26/6/2019).

        Baca Juga: Iklan Rokok di Internet Bakal Diblokir, KPPPA Setuju!

        Besarnya jangkauan media luar ruang dipengaruhi oleh 67% konsumen menghabiskan waktu empat jam dan 33 menit di luar rumah pada hari-hari kerja. Bahkan, waktu tersebut lebih tinggi di Jabodetabek, dengan rata-rata konsumen menghabiskan 4 jam 45 menit. Saat beraktivitas di luar rumah, rata-rata konsumen menghabiskan waktu 1 jam dan 18 menit di perjalanan.

        Hellen juga mengatakan, "Proporsi konsumen cukup banyak menghabiskan waktu di luar rumah serta bentuk media promosi luar ruang yang semakin beragam mengharuskan para pelaku industri tidak hanya cerdik memilih media luar ruang, tetapi juga semakin kreatif pada penyajian bentuk promosi media luar ruang."

        Namun, perlu diketahui, hasil jangkauan media luar ruangan tentu berbeda antara satu kota dengan yang lain. Hellen menyampaikan, hal itu dipengaruhi oleh perbedaan preferensi alias selera konsumen di tiap kota, dilihat dari analisis di Jabodetabek, Medan, dan Makassar.

        Hellen memaparkan, "Contohnya, selain pada format static outdoor, iklan pada media luar ruang bergerak juga dapat menjangkau konsumen di Medan dan Makassar. Sementara khusus di Makassar, iklan di dalam gedung mendapat perhatian yang cukup besar dari konsumen."

        Jika dibandingkan dengan Jabodetabek, jangkauan iklan pada sarana transportasi umum di Medan dan Makassar lebih tinggi, mencapai lebih dari 50%. Di Makassar sendiri, iklan yang dipasang di dalam gedung menjangkau lebih dari 30% konsumen bila dibandingkan dengan Jabodetabek.

        Baca Juga: Nielsen Perluas Pengukuran Iklan YouTube Apps ke Indonesia

        Profil konsumen yang melihat iklan di media luar ruang dan di dalam gedung pun berbeda. Iklan dalam gedung lebih banyak dilihat oleh perempuan dengan rentang usia 10-29 tahun dari kelas sosial atas. Sementara itu, iklan di media luar ruang (selain di dalam gedung) lebih banyak dilihat oleh pria dengan rentang usia 30-49 tahun.

        Jumlah Titik Media Luar Ruang yang Nielsen Hitung

        Pada 2019, terdapat lebih dari 3 ribu titik di 11 kota Indonesia dan 33% di antaranya ada di wilayah Jabodetabek. Papan reklame mendominasi (46%), disusul oleh baliho (18%), dan 13% berikutnya berbentuk LED.

        Rokok jadi produk yang paling banyak beriklan di media luar ruang dengan jumlah titik lebih dari seribu, disusul oleh layanan online di 600 titik, dan telekomunikasi dengan lebih dari 300 titik.

        Djarum, Gudang Garam, dan HM Sampoerna adalah pengiklan terbesar untuk kategori rokok. Sementara Tiket.com, Tokopedia, dan Go-Jek merajai kategori layanan online, dan di kategori telekomunikasi ada XL, Samsung, dan Telkomsel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: