Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SBY Masih Kaji Opsi Demokrat Berkoalisi atau Jadi Oposisi

        SBY Masih Kaji Opsi Demokrat Berkoalisi atau Jadi Oposisi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Demokrat belum memutuskan sikap apakah bergabung dengan dalam barisan koalisi Jokowi-Ma?ruf Amin mendukung pemerintahan lima tahun ke depan atau menjadi oposisi. Semuanya masih dikaji Demokrat bersama Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

        Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertajuk 'Peta Politik Pasca Putusan MK', di d'consulate resto, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019).

        Baca Juga: Dari Awal Kaki Demokrat Memang Sudah di Kubu Jokowi

        Menurutnya, SBY bersama punggawa Demokrat masih ada waktu mengkaji untuk memutuskan arah politiknya karena pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih baru dilakukan pada Oktober 2019.

        "Kan masih lama. Pelantikan masih Oktober, tentu semua kemungkinan kami kaji," ujarnya.

        Meski belum memutuskan bergabung ke Jokowi, Demokrat melalui Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah memberikan masukan ke Jokowi dalam memimpin Indonesia 5 tahun mendatang.

        "Kami sudah berikan masukan kepada pak Jokowi melalui mas Agus Harimurti Yudhoyono. Harapannya memang ada yang dipertimbangkan demi kemajuan bangsa," katanya.

        Demokrat gencar diisukan bakal merapat ke koalisi Jokowi-Ma?ruf Amin setelah KPU mengumumkan pasangan nomor urut 01 itu sebagai pemenang Pilpres 2019, mengalahkan Prabowo-Sandiaga.

        Jokowi-Ma?ruf Amin akan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU RI, Minggu 30 Juni besok.

        MK, pada Kamis 27 Juni lalu telah memutuskan menolak semua gugatan diajukan Prabowo-Sandi yang menuduh kemenangan Jokowi-Ma?ruf curang. MK tak menemukan bukti atas segala tuduhan Prabowo-Sandi.

        Pasca-kalah di MK, Prabowo membubarkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur yang berisi partai-partai pendukungnya di Pilpres 2019, termasuk Demokrat. Partai dalam koalisi itu dipersilakan menentukan sikap sendiri jadi oposisi atau mendukung pemerintahan Jokowi.

        Syarief Hasan sudah mengucapkan selamat kepada Joko Widodo-Maruf Amin yang terpilih jadi pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.

        Menurut dia, kemenangan Jokowi-Ma'ruf sesuai dengan amanat rakyat Indonesia. "Ini harus diterima karena memang sesuai dengan amanat rakyat," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: