Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pariwisata Jadi Kunci Hadapi Dampak Perang Dagang

        Pariwisata Jadi Kunci Hadapi Dampak Perang Dagang Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sektor pariwisata di Indonesia dianggap sangat potensial untuk menjadi kunci dan solusi dalam menghadapi dampak ekonomi akibat perang dagang yang memanas antara Amerika Serikat dan China.

        Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Amalia Adininggar Widya mengatakan, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, sektor pariwisata dapat menjadi kunci pertumbuhan ekonomi suatu negara.

        Baca Juga: BPS: Kunjungan Wisman April 2019 Turun 2,74%

        "Sejak ditetapkan sebagai leading sector, pariwisata diharapkan menjadi salah satu sektor unggulan penghasil devisa negara. Apalagi ketika perang dagang antara Amerika Serikat dan China mulai memberi dampak bagi perekonomian global, termasuk Indonesia," kata Amalia di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

        Amelia menjelaskan bahwa salah satu jalan pintas yang bisa digunakan untuk menyelamatkan devisa negara adalah sektor pariwisata. "Analisis sementara menunjukkan industri pariwisata tidak terpengaruh oleh perang dagang. Meski sedang terjadi perang dagang, orang-orang tetap berwisata," papar Amelia.

        Namun, lanjut dia, yang mesti mendapat perhatian pemerintah dan para stakeholder bukan tentang seberapa banyak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, tapi seberapa besar uang yang masuk dari sektor ini.

        Baca Juga: Tiket Mahal, Pariwisata Lombok Kena Imbasnya

        "Yang penting, seberapa besar dana yang dihabiskan wisatawan yang datang ke Indonesia. Inilah yang berdampak pada peningkatan produk domestik bruto (PDB)," jelasnya lagi.

        Sementara itu, Plt Sekretaris Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri A menjelaskan bahwa pariwisata bersifat kompleks dan karena itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk memajukannya. "Kemenpar tidak dapat melakukan semuanya sendiri, perlu sinergi berbagai sektor," ucapnya.

        Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang Januari-Mei 2019 mencapai 6,37 juta kunjungan. Angka itu naik 2,70% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama di 2018 yang berjumlah 6,20 juta kunjungan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: