Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kasus Deutsche Bank Tanda Sistem Keuangan Global Sedang Kesulitan

        Kasus Deutsche Bank Tanda Sistem Keuangan Global Sedang Kesulitan Kredit Foto: Theguardian.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Investor legendaris, Jim Rogers, mengungkapkan bahwa ketika lembaga-lembaga tradisional yang stabil seperti Deutsche Bank, mendapati diri mereka dalam kesulitan, itu merupakan sinyal bahwa sistem keuangan dunia akan menghadapi masalah besar di masa depan.

        Pada Senin (8/7/2019), bank investasi multinasional Jerman dan bank terbesar ke-15 dunia berdasarkan total asetnya, mulai memangkas ribuan pekerjaan sebagai bagian dari perbaikan senilai US$8,3 miliar yang diumumkan sehari sebelumnya.

        Karyawan bank ditetapkan akan berkurang sebanyak 18.000 menjadi sekitar 74.000 karyawan pada 2022, ketika Deutsche Bank menghapus ekuitas global dan operasi perdagangannya.

        "Sistem keuangan sedang dalam kesulitan dan ini hanya salah satu tanda dari apa yang sedang terjadi. Hal ini telah terjadi sebelumnya pada 1930-an atau 1960-an atau 1990-an," kata Rogers dalam wawancara telepon dengan RT (rt.com).

        Baca Juga: Gubernur BI Tawarkan 4 Sektor Menggiurkan untuk Investor Global di Forum Internasional

        Dia menjelaskan bahwa bank sentral di seluruh dunia mendorong suku bunga "ke tingkat yang gila," dan sekarang kita harus membayar harga untuk itu.

        Hal ini menyebabkan "kami berpikir bank yang stabil dan sehat mulai membuat pinjaman spekulatif dan kemudian bank yang dulunya merupakan bank kuat kini telah menjadi bermasalah," tambahnya.

        Menurut Rogers, perombakan besar Deutsche Bank tidak berarti itu tidak akan bertahan. Namun, investor percaya bahwa bank tidak akan pernah sama dan "ini adalah masalah yang serius" untuk lembaga pemberi pinjaman serta seluruh sistem keuangan.

        Rogers mengingatkan bahwa beberapa bank stabil menjadi bangkrut ketika tidak ada yang menduganya, seperti halnya dengan Lehman Brothers pada 2008 atau dengan bank lama lainnya, British Northern Rock.

        "Dan itu terjadi lagi. Jika Anda pergi ke Skandinavia, Anda dapat melihat beberapa bank yang telah ada selama bertahun-tahun tengah dalam kesulitan sekarang. Ini tidak lebih dari tanda zaman dan kita akan menghadapi banyak masalah," ungkap investor.

        Baca Juga: Deutsche Bank Akan Mem-PHK 18.000 Pegawainya di Seluruh Dunia

        Namun, menurut Rogers, Deutsche Bank tidak akan mungkin runtuh karena sistemnya sudah berjalan, dan ada upaya besar pemerintah untuk mendukungnya. Rogers kemudian menjelaskan bahwa bila keruntuhan terjadi secara tak terduga dan saat itulah pasar global bisa ambruk.

        "Jika Deutsche Bank runtuh, hal itu akan sangat mengejutkan. Hal tersebut akan menyebabkan pasar global mulai menurun," lanjutnya, menambahkan bahwa itu akan menciptakan "bola salju" yang akan membuat bank-bank besar lainnya mengikuti jalur yang sama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: