PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) setelah sukses mengawali semester II/2019 dengan meraih kontrak jangka panjang sebesar US$15,7 juta, PSSI kembali meraih kontrak pengangkutan dan pemindahmuatan batubara senilai US$12 juta.?
Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Imelda Agustina Kiagoes, mengatakan bahwa perpanjangan kontrak senilai US$12 juta dengan 2 perusahaan tambang batubara di area Kalimantan, mengikuti kesuksesan sebelumnya dengan perusahaan tambang batubara PT Jembayan Muarabara dan LG International/PT Ganda Alam Makmur.?
Baca Juga: PSSI Sudah Belanjakan 50% Capex
Dimana, kontrak pertama selama 3 tahun dengan PT Marunda Graha Mineral dari jasa terintegrasi Floating Loading Facility (FLF) dan kapal tunda dan tongkang (Tug dan Barge) dari daerah Bangkuang, Kalimantan Tengah ke area Taboneo, Kalimantan Selatan. Minimum garansi kontrak volume sekitar 1.3 juta metrik ton per tahun.
"Perpanjangan selama 3 tahun ini membuktikan PSSI sebagai provider transportasi logistik yang terpercaya dari PT Marunda Graha Mineral,? katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (6/8/2019).?
Lebih lanjut Ia mengungkapkan bila kontrak jangka panjang kedua selama satu tahun juga dengan LG International perusahaan berbasis di Korea yang bekerja sama dengan perusahaan tambang batubara domestik PT Batubara Global Energy.
Baca Juga: PSSI Raih Kontrak US$15,7 Juta dari LG International
Ini adalah kontrak kerjasama PSSI kedua di 2019 dengan LG International dari jasa terintegrasi FLF dan Tug dan Barge (TNB) di area Kalimantan Timur. Kontrak yang pertama dari jasa Tug dan Barge (TNB) di beberapa pelabuhan pemuatan, juga di area Kalimantan Timur. Minimum garansi kontrak volume sekitar 1.7 juta metrik ton.?
?Kontrak kerjasama kedua ini juga membuktikan tingginya kepercayaan LG International terhadap kinerja PSSI di industri pengangkutan batubara,? tambahnya.?
Baca Juga: Meski Harga Batubara Turun, Tapi Pendapatan PSSI Tetap Naik 16%
Sebagai informasi, pertumbuhan pendapatan PSSI dari kinerja keuangan non-audit per 30 Juni 2019 naik sebesar 16% menjadi US$36.1 juta dari US$31.1 juta per 30 Juni 2018. Mengantongi kontrak baru di awal semester II/2019 senilai hampir US$28 juta (setara hampir Rp390 miliar). Perseroan sangat optimis utilisasi akan meningkat, dengan outlook di semester kedua dimana target pendapatan mengalami kenaikan dari semester pertama dari semua lini bisnis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: