Presiden Duarte: AS Dilarang Tempatkan Rudal di Wilayah Filipina
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan dengan tegas jika Filipina tidak akan pernah mengizinkan Amerika Serikat (AS) untuk menempatkan senjata nuklir di wilayahnya untuk menghadapi pertumbuhan pengaruh China di Asia-Pasifik.
Terlebih adanya penarikannya dari perjanjian senjata nuklir jarak menengah, Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia pekan lalu, AS mengungkapkan keinginannya untuk menempatkan rudal jarak menengahnya di kawasan Asia-Pasifik.
Minggu ini, media Australia memberitakan jika Menteri Pertahanan AS, Mark Esper telah mengungkapkan keinginan tersebut dalam pembicaraan antara pejabat AS dan Australia di Sydney. Tapi, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa negaranya tidak akan menjadi tempat penempatan rudal-rudal tersebut.
Duterte menekankan jika Manila, belum lama ini menikmati hubungan yang lebih dekat dengan China, tidak akan membiarkan rencana penempatan rudal itu terwujud di wilayahnya.
"Itu tidak akan pernah terjadi karena saya tidak akan membiarkannya," kata Duterte sebagaimana dilansir RT, Rabu (7/8/2019). "Saya tidak akan pernah membiarkan pasukan asing... saya tidak ingin melawan China."
Sebelumnya, China akan memperingati Washington jika akan mengambil semua tindakan balasan yang diperlukan jika Pentagon melanjutkan rencananya untuk mengerahkan rudal-rudal berbasis darat di depan pintunya.
Terlepas dari pemulihan hubungan baru-baru ini dengan Beijing, Duterte menjelaskan bahwa Filipina tidak berusaha untuk bergabung dengan aliansi militer mana pun.?
?Jika Anda berperang dan China akan melepaskan semua rudal nuklir, dan Amerika dan Rusia .. dan Inggris dan Italia dan Prancis, ini akan berarti akhir dari kita semua?.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: