Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Standard Chartered Cetak Laba Bersih Nyaris Setengah Triliun di Semester I 2019

        Standard Chartered Cetak Laba Bersih Nyaris Setengah Triliun di Semester I 2019 Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart) mencatatkan laba bersih nyaris setengah triliun, yakni sebesar Rp459 miliar pada semester I 2019. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp252 miliar.

        Menurut CEO Stancart Rino Donosepoetro, kenaikan laba tersebut didukung oleh pertumbuhan bisnis di berbagai lini usaha dan efisiensi biaya.

        "Bank mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 82% dibanding tahun sebelumnya, seiring dengan upaya berkelanjutan untuk mentransformasi Standard Chartered Bank Indonesia," ujar dia?dalam pernyataan resminya yang di Jakarta, Kamis (8/8/2019).

        Baca Juga: Standard Chartered Cetak Laba Bersih Rp536 Miliar di 2018

        Dia melanjutkan, dalam enam bulan pertama tahun ini, Stanchart mengalami pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga masing-masing sebesar 6% yoy. Pertumbuhan kredit terutama dibukukan di sektor manufaktur dan konstruksi yang merupakan industri-industri penting penggerak ekonomi Indonesia.

        Efisiensi biaya ditunjukan dengan membaiknya rasio biaya dari 67,8% di paruh pertama tahun lalu menjadi 54,5% di tahun ini, yang merupakan refleksi dari upaya bank dalam mengelola pengeluaran dengan lebih optimal.

        Stanchart juga mempertegas komitmennya untuk mendorong perdagangan di Indonesia dengan menyediakan fasilitas perbankan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perusahaan-perusahaan Indonesia berbasis ekspor, sebesar 25% dari portofolio bank.

        Baca Juga: Standard Chartered Pangkas Jumlah Karyawan di Uni Emirat Arab

        "Memasuki paruh kedua 2019, kami akan terus waspada mengingat adanya ketegangan antara Amerika Serikat dengan mitra-mitra utamanya, sembari mencermati kebijakan moneter dari bank-bank sentral utama dunia dan fluktuasi harga minyak. Sebagai bank internasional, kami akan terus memanfaatkan kemampuan jaringan global kami untuk mendatangkan investasi langsung ke Indonesia, selain juga mendukung perusahaan Indonesia dalam upaya ekspansi ke luar negeri," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: